Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), membuka layanan Cek Kesehatan Gratis (CGK) bagi puluhan ribu pelajar tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat SMA sederajat.
Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Kenang Bangka, Senin, mengatakan CKG bagi pelajar digelar dalam rangka mewujudkan anak Indonesia yang sehat menuju generasi Indonesia Emas 2045.
Selain itu, kata dia, layanan cek kesehatan tersebut untuk menjalankan Undang-Undang Nomor17 tahun 2023 tentang Kesehatan dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo. Kementerian Kesehatan (Kemenkes), lanjutnya, melaksanakan CKG untuk anak usia sekolah mulai 4 Agustus 2025.
Berdasarkan data, jumlah sasaran pelajar di Kabupaten Bangka yang memperoleh layanan CKG sebanyak 62.067 orang yang berusia 7-17 tahun di satuan pendidikan. Masing- masing sebanyak 195 SD/MI, 62 SMP/MTS, 37 SMA/MA, dua lembaga pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB), dan 15 pesantren.
"Jenis pemeriksaan berdasarkan kategori kelompok usia 7-12 tahun ada 13 jenis pemeriksaan, usia 13-15 tahun ada 15 jenis pemeriksaan, usia 16-17 tahun sebanyak 14 jenis pemeriksaan," ujarnya
Dijadwalkan pelaksanaan CKG anak sekolah mulai Agustus sampai dengan Desember tahun 2025.
Layanan cek kesehatan ini, kata Boy Yandra, untuk memantau kesehatan anak sejak dini dan jika diketahui ada penyakit di anak itu langsung mendapat penanganan kesehatan dari petugas kesehatan.
Pengecekan kesehatan meliputi pengecekan status gizi, pengecekan tinggi badan, pengecekan gula darah, pengecekan gigi, pengecekan telinga, dan pengecekan mata.
.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka Nora Sukma Dewi mengatakan pelaksanaan CKG melibatkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas Kenanga dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan serta Kementerian Agama.
"Sebenarnya layanan CKG bukan program baru, tetapi menjadi AstaCita Presiden Prabowo. Setiap tahun ajaran baru, kita melalui teman-teman puskesmas melakukan skrining kesehatan pada anak usia sekolah," jelasnya.
