Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menganggarkan Rp10 miliar untuk penanganan masyarakat korban banjir dan mengantisipasi bencana alam dampak hujan ekstrem disertai pasang air laut tinggi.
"Kami sudah antisipasi banjir ini dengan menganggarkan Rp10 miliar," kata Gubernur Kepulauan Babel Hidayat Arsani di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan anggaran Rp10 miliar penanganan bencana banjir ini berasal dari APBD 2025, sebagai upaya pemerintah provinsi dalam menangani masyarakat korban bencana alam selama cuaca ekstrem ini.
"Kami berharap bencana ini tidak terjadi, sehingga pemerintah provinsi dapat menghemat dana di tengah keterbatasan anggaran di daerah ini," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan saluran air, sungai, dan lingkungannya untuk meminimalisir banjir dampak hujan lebat disertai air pasang laut ini.
"Ketika hujan lebat diharapkan masyarakat di daerah rawan banjir untuk tidak tidur, sebagai langkah antisipasi untuk menyelamatkan aset dan harta benda berharga lainnya," kata Hidayat Arsani.
Menurut dia, saat ini kondisi alam tidak dalam baik-baik saja. Oleh karena itu seluruh instansi pemerintah seperti Polda, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya untuk bersiaga mewaspadai bencana alam di akhir tahun ini.
"Pada intinya seluruh masyarakat dan instansi pemerintah harus selalu bersiaga untuk mengantisipasi bencana alam selama musim hujan disertai pasang air laut yang tinggi ini," kata Gubernur Kepulauan Babel Hidayat Arsani.
