Jakarta (Antara Babel) - Rekan Hermansyah, Teuku Gandawan, membeberkan
kronologi terbaru pembacokan ahli IT tersebut, berdasarkan penuturan
saksi dan Irina yang merupakan istri korban.
Kronologi itu
dibagikan oleh Gandawan lewat pesan WhatsApp dengan judul "Update Dugaan
Kronologis v2 (sesuai Penuturan Irina pada 11 Juli 2017" pada Jumat,
sekira pukul 05.40 WIB.
"Benar," kata presiden direktur salah
satu perusahaan swasta itu saat dikonfirmasi ANTARA News mengenai
kebenaran pesan tersebut.
Berikut kronologinya:
1. Sekitar pukul 01.15 WIB
-
Pukul 01.10 WIB Hermansyah masih memberi komen di salah satu grup
whatsApp. Diduga ini komen terakhir sebelum mereka berdua keluar rumah,
karena menurut penjelasan Irina sepanjang perjalanan Hermansyah tidak
ada mengetik apapun di handphone.
- Hermansyah dan Irina keluar dari
rumah mereka di kawasan Depok menggunakan mobil pribadi (Mobil1) menuju
Jakarta. Pengemudi Mobil1 adalah Hermansyah sendiri.
- Perjalanan
hanya berkeliling kota Jakarta dan dilakukan semata-mata mencari waktu
bersama berdua karena Hermansyah cukup sibuk di luar rumah.
2. Sekitar pukul 02.45-03.00 WIB
- Hermansyah dan Irina diduga sudah menuju ke arah Depok dengan melalui jalan tol dalam kota menuju tol Jagorawi.
3. Sekitar pukul 03.00-03.10 WIB
-
Datang mobil ugal-ugalan (Mobil2) dari sisi kanan mobil dan yang
berujung sisi belakang kiri Mobil2 (bemper belakang kiri) menyerempet
sisi kanan depan Mobil1 (bemper depan kanan).
- Atas peristiwa di
atas Hermansyah melakukan pengejaran dan meminta agar Mobil2 berhenti.
Akhirnya terjadi kejar-kejaran yang terhenti setelah Mobil1 berhasil
memalangkan sebagian bagian depan mobil di hadapan Mobil2.
- Posisi kedua mobil berhenti kurang lebih pada posisi https://goo.gl/maps/P9tiehc1Nxw
-
Segera setelah kedua mobil terhenti, muncul mobil lain (Mobil3) di
belakang Mobil1 yang mengelakson dan memberi isyarat lampu meminta
diberikan jalan.
- Menurut Irina permintaan Mobil3 diabaikan oleh Hermansyah karena masih ada dua lajur di sisi kiri yang kosong.
-
Saat Hermansyah belum penuh berada di luar mobil (baru kaki kanan
menjejak keluar mobil) dia sudah dikerubutin 4-5 orang dari Mobil2 dan
Mobil3.
- Pemukulan dan penyerangan dengan senjata tajam langsung terjadi dengan sangat cepat.
-
Irina segera keluar dari mobil dan memutar lewat belakang mobil dengan
membawa payung untuk menyerang salah satu penyerang Hermansyah. Namun
dia segera dijambak dan dipukul dua kali di bagian kepala.
- Lokasi
penyerangan berdasarkan jejak darah yang bercucuran di jalan berada di
batas antara Lajur 4 (lajur cepat mendahului/lajur paling kanan) dengan
Lanjur 3.
- Pada saat bersamaan segera datang dua buah mobil petugas
Jasa Marga (Mobil4 dan Mobil5) yang berhenti di depan Mobil1. Dari kedua
mobil Jasa Marga turun sejumlah petugas (jumlah tidak teridentifikasi).
-
Berbarengan dengan kejadian ini, para penyerang dari Mobil2 dan Mobil3
segera melarikan diri ke arah selatan jalan tol (ke arah kawasan
Cibubur).
- Setelah terjatuh dengan luka pukul dan tusuk, korban
Hermansyah masih bisa berdiri dan mengambil posisi untuk duduk pada
kursi supir.
- Petugas Jasa Marga lalu meminta agar posisi mobil korban dipindahkan ke sisi kiri jalan.
-
Irina meminta pertolongan petugas Jasa Marga untuk memindahkan tubuh
Hermansyah yang penuh luka ke kursi belakang. Tidak jelas apa alasannya,
dari semua petugas tak seorangpun yang membantu. Akhirnya Irina
membopong sendiri Hermansyah dari kursi depan ke kursi belakang.
- Lalu Irina mengambilalih kemudi dan memindahkan posisi Mobil1 ke sisi kiri jalan.
- Mobil4 dan Mobil5 juga menyusul pindah ke sisi kiri jalan di depan Mobil1.
4. Sekitar pukul 03.10-03.30 WIB
- Irina meminta bantuan kepada petugas Jasa Marga untuk segera memanggilkan Polisi dan Ambulans.
- Setelah menunggu sekitar 20 menit, akhirnya datang satu mobil emergency tol (Mobil6) yang ternyata bukan mobil ambulans.
-
Melihat kenyataan ini dan melihat kondisi Hermansyah yang semakin
lemah, Irina bertanya kepada petugas Jasa Marga rumah sakit terdekat.
Namun tidak ada jawaban dari petugas Jasa Marga, hanya ada saran agar
menunggu polisi.
- Petugas Jasa Marga meminta untuk menunggu polisi
dan mencegah Irina menyalakan mobil. Melihat kondisi Hermansyah yang
terus memburuk, Irina memutuskan untuk meninggalkan lokasi dengan
membawa sendiri Mobil1 menuju RS Hermina Depok tanpa ditemani petugas
Jasa Marga.
5. Sekitar pukul 03.30-03.45 WIB
- Irina melarikan Mobil1 menuju RS Hermina Depok dengan mengambil jalur exit pintu Cijago.
-
Pada pintu tol Cijago petugas sempat bertanya apa yang terjadi karena
mobil berlumuran darah dan Irina juga melakukan pembayaran dengan e-toll
card yang juga mengandung bercak darah. Namun Irina cuma meminta
petugas agar mempercepat proses transaksi dan segera membuka pintu.
-
Mobil selanjutnya masuk ke jalan Juanda dan di persimpangan dengan
jalan Margonda sempat berhenti, karena Irina ingin memastikan apakah ada
petugas polisi lantas yang berjaga pada pos yang ada di sudut
persimpangan jalan. Namun karena kosong, mobil dipacu kembali dengan
kecepatan tinggi menuju RS Hermina Depok.
6. Sekitar pukul 03.45-03.55 WIB
- Irina sampai di UGD RS Hermina Depok dan mengurus penyerahan korban Hermansyah ke petugas UGD.
-
Irina memarkir mobil korban di area parkir di belakang RS Hermina
Depok. Data waktu mengacu kepada timestamp handphone Irina yang
dipanggil lewat handphone Hermansyah karena sempat tidak terlihat
posisinya dalam kegelapan.
Kronologi Terbaru Pembacokan Hermansyah Menurut Rekannya
Jumat, 14 Juli 2017 14:35 WIB
Benar,