Jambi (Antara Babel) - Forum Harimau Kita (FHK) menyebutkan bahwa
berbagai ancaman terhadap keberlangsungan spesies harimau sumatera
(Panthera tigris sumatrae) di habitatnya masih tinggi.
Ketua Forum Harimau Kita Munawar Kholis di Jambi, Senin, mengatakan
ancaman yang tinggi terhadap harimau sumatera dibuktikan masih
ditemukannya ratusan jerat di bentang alam Sumatera.
"Dalam kurun waktu tiga tahun, tim patroli dari berbagai elemen
baik pemerintah maupun non pemerintah, telah menjelajah lebih dari
12.000 km di lima bentang alam Sumatera dan menemukan kurang lebih 800
jerat harimau," kata dia.
Selain itu kata dia, dalam kurun waktu yang sama pula terdapat 48
pemburu dan pedagang harimau ditangkap dan diproses hukum dengan hukuman
yang bervariasi. Sementara di sisi lain habitat harimau yang tersisa
tergerus hilang.
Sementara itu, kajian kesintasan populasi pada bentang alam
Sumatera dengan kondisi saat ini memperlihatkan harimau sumatera yang
tersisa hanya lebih kurang 600 ekor, yang diklaim mengalami peningkatan,
namun masih dalam tahap analisis untuk memastikan berbagai variabel
yang mempengaruhinya.
"Meski ada indikasi peningkatan, kita tidak boleh lengah karena
berbagai faktor yang mengancam kepunahan masih terus terjadi," katanya.
Menurut dia, Indonesia tidak boleh kehilangan lagi subspesies
harimau yang terjadi pada 30 tahun yang lalu, ketika kehilangan Harimau
Jawa (Panthera tigris sondaica) dan Harimau Bali (Panthera tigris
balica) yang lebih dahulu punah.
"Dengan hanya tersisa satu subspesies yaitu Harimau Sumatera itu
sudah saatnya semua pihak memperkuat komitmen untuk melindungi yang
tersisa," katanya.