Jakarta (Antara Babel) - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama
Indonesia, Din Syamsuddin, berpesan kepada pemimpin Jakarta yang baru,
Anies Baswedan-Sandiaga Uno, untuk tetap konsisten dalam memimpin
Jakarta secara universal atau berada di atas semua golongan.
"Tetap istiqomah sebagai pemimpin suatu wilayah yang sangat khusus
dari ibu kota. Oleh karena itu, gubernur-wakil gubernur... harus berada
di atas semua golongan, mengayomi seluruh elemen masyarakat baik yang
memilih atau tidak memilihnya," kata Syamsuddin, di Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, menurut dia, persatuan dan kebersamaan akan menjadi
modal bagi pelaksanaan program-program pemimpin Jakarta yang baru.
Jakarta adalah etalase Indonesia yang majemuk maka pemimpin baru harus
mengembangkan jakarta ke arah kemajemukan sejati.
Pengembangan kemajemukan sejati itu, kata dia, bisa dilakukan dengan
memberikan sesuatu sesuai posisinya dan perannya, tidak membiarkan ada
pihak yang menguasai atau mendominasi lainnya.
"Karena kalau itu terjadi maka akan merusak kemajemukan dan
kemajemukan itu milik kita semua. Saya berdoa, berharap, kebetulan saya
kenal beliau berdua, saya yakin mereka berdua akan bisa menjalankan
amanat dengan baik," katanya.
Dia juga berpesan kepada Baswedan dan Uno sebagai pemangku amanat agar mewujudkan janji-janjinya semasa kampanye.
Tidak kalah penting juga, kata Syamsuddin, agar pemimpin baru
Jakarta bisa melanjutkan hal-hal yang baik dari orang nomor satu Jakarta
di periode sebelumnya.
Baswedan dan Uno, lanjut dia, agar meneruskan hal-hal yang baik-baik
dari masa lampau dan menciptakan yang terbaik dari masa sekarang.
Din merujuk kaidah ushul fiqih dalam agama Islam yaitu
sebaiknya Baswedan-Uno sebaiknya tidak memulai programnya dari nol atau
menegasikan kebaikan-kebaikan yang telah ada dari pemimpin Jakarta
sebelumnya.
"Kebaikan-kebaikan yang telah ditunjukkan gubernur-gubernur sejak
era lama terutama beberapa yang terakhir tidak ada salahnya untuk
dilanjutkan," kata dia.
Sementara bagi para pendukung Baswedan-Uno, kata Syamsuddin, jangan
terlalu bereuforia dalam memberi pembelaan. Bagi pihak yang tidak
mendukung juga tidak perlu selalu sinis apalagi menghalangi jalannya
roda pemerintahan mereka berdua
"Mari kebersamaan ini kita tegakkan, kita kembali pada titik
kebersamaan sebagai bangsa dan sebagai warga negara serta sebagai
penduduk Jakarta," kata Syamsuddin.