Pangkalpinang (Antara Babel) - Sirip ikan hiu yang dijual pedagang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi oleh-oleh favorit para wisatawan karena dianggap langka.
"Banyak wisatawan yang datang ke Babel mencari sirip ikan hiu karena selain langka juga dikenal sebagai hidangan para raja terdahulu dengan berbagai manfaat," ujar penjual sirip ikan hiu sekaligus pemilik toko oleh-oleh khas Bangka, Sri Uniarti, di Pangkalpinang, Jumat.
Pada momen tertentu seperti perayaan Imlek dan Tahun Baru ia mengaku sering kewalahan memenuhi permintaan pembeli karena keterbatasan stok.
"Pedagang harus rebutan membeli sirip hiu dari nelayan karena sulit untuk didapatkan. Beberapa momen hari besar dan masa libur panjang wisatawan sengaja datang ke Babel untuk membeli sirip ikan hiu," jelasnya.
Sri menyebutkan sirip ikan hiu dijual dengan harga bervariasi antara Rp3 juta per kilogram untuk yang belum dibersihkan hingga Rp12 juta untuk yang sudah dibersihkan.
"Sirip ikan hiu banyak diminati oleh wisatawan dan masyarakat Kota Pangkalpinang, sedangkan masyarakat dari kabupaten cuma sedikit," katanya.
Ia menjelaskan, sirip ikan hiu merupakan makanan elit yang kerap disajikan pada masa kerajaan China karena mencerminkan status sosial. Sirip ikan hiu biasanya diolah menjadi masakan sup.
Berbagai manfaat sirip ikan hiu bagi yang mengonsumsinya antara lain sebagai suplemen, membuat awet muda, baik untuk jantung, mengatur kenormalan kadar kolestrol, baik untuk paru-paru, meningkatkan nafsu makan dan banyak lagi manfaat lainnya.
"Selain menjadi bahan baku masakan bergengsi, sirip ikan hiu juga memiliki berbagai manfaat bagi tubuh manusia," ujarnya.