Gubernur Jabar: edukasi pasar modal harus dikembangkan
Selasa, 27 Februari 2018 14:29 WIB
Kita sepakat pasar modal harus terus dikembangkan menjadi bagian dari investasi dan permodalan jangka panjang,
Jakarta (Antaranews Babel) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai edukasi dan sosialisasi mengenai industri pasar modal harus terus dikembangkan mengingat produk-produk yang tersedia merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur.
"Kita sepakat pasar modal harus terus dikembangkan menjadi bagian dari investasi dan permodalan jangka panjang," ujar Ahmad Heryawan di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Selasa.
Aher, begitu ia biasa disapa, juga mengajak masyarakat khususnya di Jawa Barat untuk mengakses pasar modal. Apalagi, instrumen investasi di pasar modal cukup menjanjikan dibandingkan instrumen lainnya.
"Kita harus memberikan literasi kepada masyarakat supaya masyarakat kita lebih mengenal pasar modal, baik saham, obligasi, sukuk, reksa dana, termasuk dana investasi real estate (DIRE). Masyarakat harus punya pilihan investasi, yang selama ini saving di perbankan harus ada pilihan lain, di saham pun lebih menguntungkan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Aher juga mengatakan agar proses penerbitan obligasi daerah dapat lebih mudah dalam rangka mendukung pembiayaan infrastruktur. Dengan begitu proses pembangunan dapat cepat terlaksana.
"Proses bagi perusahaan untuk mencatat saham di BEI mudah, saat yang sama juga harus ada proses yang memudahkan bagi Pemda memproses surat berharganya," katanya.
Jawa Barat, ia menyampaikan, berniat mempelopori penerbitan obligasi daerah, namun sayangnya beberapa peraturan belum mendukung sehingga tertunda. Namun, sekarang sudah terdapat kemudahan sehingga obligasi dapat menjadi terobosan untuk menambah pembiayaan dan mempercepat pembangunan di daerah.
"Jabar itu adalah provinsi pertama yang paling serius ingin menerbitkan obligasi untuk infrastruktur. Waktu itu, proyek infrastruktur yang ditawarkan adalah pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Kita sudah melakukan tahap-tahap yang panjang, tapi pada saat yang sama kebutuhan pendanaan sudah mendesak sehingga kita mencari jalur lain," katanya.
Kendati demikian, Aher mengatakan, penerbitan obligasi Jawa Barat masih terus diupayakan dalam rangka membiayai sejumlah proyek infrastruktur salah satunya pengembangan Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu, Sukabumi. Geopark itu seluas 148 ribu hektare (ha) yang diharapkan dapat menarik wisatawan sehingga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Jabar.
"Ada banyak proyek infrastruktur yang layak dibangun, kita punya Geopark di Pelabuhan Ratu. Ini kan banyak proyek infrastruktur yang harus dibangun. Saya kira pembiayaan untuk pembangunanya supaya lebih cepat melalui obligasi," katanya.