Jakarta (Antaranews Babel) - Politisi senior Partai Golkar Priyo Budi Santoso enggan menanggapi kabar dirinya akan mundur dari partainya dan selanjutnya menjadi Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, yang dipimpin Hutomo Mandala Putra (Tommy Suharto).
"Tunggu saja tanggal mainnya. Saya belum bisa menjawab itu," ujar Priyo saat dikonfirmasi melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu.
Terkait soal itu, Priyo mengaku akan melapor dulu kepada sejumlah sesepuh Golkar serta Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
"Saya ingin lapor dulu ke Pak Habibie, Ketua Dewan Kehormatan, tapi beliau masih di Jerman. Saya juga ingin lapor Bang Akbar Tanjung dan Bang Ical (Aburizal Bakrie), juga Pak JK (Jusuf Kalla) beliau Ketum yang mengangkat saya sebagai Ketua Fraksi Golkar dan merestui saya menjadi Wakil Ketua DPR. Dan fatsunnya, saya juga harus bicara dengan Mas Airlangga, Ketum Golkar sekarang," ujar Priyo.
Kabar Priyo akan menjadi Sekjen Partai Berkarya diutarakan Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang, Rabu.
"Dapat kami informasikan calon sekjen kami yang baru itu Pak Priyo Budi Santoso," beber Badaruddin saat hadir sebagai penanggap hasil survei Charta Politika Indonesia tentang elektabilitas Cagub dan Cawagub Jawa Timur di Jakarta, Rabu.
Pernyataan Badar itu menjawab pertanyaan kontribusi Partai Berkarya dalam mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak pada Pilgub Jatim.
Awalnya, Badar mengemukakan bahwa Tommy Suharto telah menginstruksikan seluruh kader di Jawa Timur untuk mendukung Khofifah-Emil.
Kemudian, dia membeberkan dalam waktu dekat Priyo akan menjadi Sekjen Berkarya. Kehadiran Priyo yang berasal Jawa Timur, menurut dia, akan menambah dukungan nyata Partai Berkarya bagi Khofifah-Emil.
Saat ditanya lebih jauh soal posisi Priyo sebagai Sekjen Partai Berkarya, Badar mengungkapkan bahwa kepindahan Priyo dari Golkar ke Partai Berkarya atas ajakan Tommy Suharto.
Badar menekankan Priyo memilki hak untuk menyalurkan hak politiknya. Meskipun telah sarat pengalaman di Golkar, namun Partai Berkarya dapat menjadi kendaraan politik untuk memperjuangkan visi dan misi bagi bangsa.
Terlebih, kata dia, Tommy Suharto juga merupakan mantan kader Golkar yang kerap menjalin komunikasi dengan Priyo.
Badar mengatakan partainya membutuhkan kader profesional dan berpengalaman untuk memenangi Pemilu 2019.
Sementara saat ditanya apakah Partai Berkarya akan turut mengajak Titiek Suharto bergabung, Badar menampik.
"Mbak Titiek kan sudah 'happy' di Golkar. Mungkin kami mengajak Mbak Tutut," ungkap Badar.