Muntok (Antaranews Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta pelaku budi daya pembenihan lele menjaga mutu produk agar tidak bermasalah pada proses pembesaran.
"Faktor cuaca yang tidak stabil bisa mempengaruhi kualitas benih, untuk itu kami minta para pembenih memerhatikan proses agar benih yang dihasilkan bisa berkembang sesuai standar," kata Kepala Bidang Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Wiratmo di Muntok, Rabu.
Menurut dia, benih lele yang tidak berkualitas akan memengaruhi proses pertumbuhan, seperti kepala besar, mudah terserang jamur, tulang berkelok dan lainnya yang tentunya akan merugikan para pelaku usaha pembesaran ikan.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kualitas benih, kata dia, peran para petugas penyuluh yang ada di setiap kecamatan terus berusaha mengembangkan keterampilan sumber daya manusia pelaku pembenihan melalui pelatihan dan pendampingan usaha.
"Proses pembenihan merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan usaha budi daya ikan air tawar, untuk itu para pembenih lele harus selalu didampingi agar mutu benih yang dihasilkan berkualitas dan tidak mengalami kendala saat proses pembesaran," kata dia.
Wiratmo mengatakan, kualitas bibit yang baik sangat dibutuhkan dalam usaha budi daya, untuk itu penerapan cara pembenihan ikan yang baik menjadi syarat dalam usaha pembenihan ikan, salah satunya yaitu pelaku usaha perlu memahami pendokumentasian secara detail proses pembenihan.
Menurut dia, pendokumentasian proses pembenihan penting dilakukan agar pada saat terjadi kendala bisa segera ditangani secara mandiri dan tidak terjadi kegagalan benih yang dihasilkan.
Proses pembenihan ikan yang baik sesuai standar dasar harus mulai diterapkan, mulai dari cara manajemen induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva atau benih dalam lingkungan yang terkontrol melalui penerapan teknologi yang memenuhi persyaratan teknis hingga keamanan pangan agar benih berkualitas.
Standar baku tersebut cukup bermanfaat guna meningkatkan efisiensi produksi, produktivitas, memperkecil resiko gagal dan meningkatkan daya saing benih.
"Kami berharap upaya yang dilakukan akan meningkatkan ketangguhan dan kemandirian para pelaku usaha sehingga produksi benih semakin berkualitas," kata dia.