Muntok (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung siap mengembangkan industri kecil pengalengan kerang untuk memberikan nilai tambah bagi warga pesisir.
Kepala Bidang Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Wiratmo di Muntok, Jumat mengatakan, budi daya kerang darah di pesisir Belolaut hingga Kundi yang melibatkan lebih 200 rumah tangga, hasil produksi per tahunnya cukup melimpah, bahkan saat ini sudah mampu menjadi sentra penghasil kerang di Babel.
Menurut dia, jumlah produksi kerang darah di daerah itu setiap tahunnya semakin meningkat sehingga perlu dicarikan jalan keluar agar dapat menjaga harga dan kualitas barang.
"Hasil panen yang melimpah dikhawatirkan tidak mampu terjual maksimal di pasar sehingga dikhawatirkan harga menjadi turun, dengan adanya usaha pengalengan kerang kami yakini akan menjadi solusi mengatasi masalah tersebut," kata dia.
Sebagai langkah awal rencana pembangunan industri kecil pengalengan kerang, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan Universitas Gajah Mada Yogyakarta melakukan beberapa kajian lokasi.
Wiratmo mengatakan tahun ini ditargetkan seluruh persiapan sudah selesai dilakukan agar pembangunan bisa direalisasikan.
"Pengalengan kerang merupakan sebuah target realistis yang bisa dilaksanakan tahun depan, meskipun masih skala kecil namun perlu dicoba untuk membantu meningkatkan pendapatan warga pesisir,"kata dia.
Menurut Wiratmo, kerang yang dikalengkan akan lebih tahan lama dan memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi dibandingkan kerang segar sehingga diharapkan membawa dampak positif bagi pelaku usaha.
Peluang pasar kerang kemasan kaleng juga masi terbuka lebar, baik di pasar lokal, regional, nasional dan ekspor.
"Karena dikemas dengan kaleng, kerang jadi tahan lama sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas, kami optimistis jika terealisasi akan mampu memberikan dampak yang bagi warga pesisir sekaligus membuka kesempatan kerja bagi warga yang ada di sekitar sentra budi daya kerang," ujarnya.