Jakarta (Antaranews Babel) - Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan siapa pun yang terpilih sebagai presiden maupun wakil presiden RI mendatang harus merupakan sosok yang properdamaian dan persatuan.
"Siapa pun yang jadi kita harapkan harus properdamaian dan persatuan," kata Maruarar, saat menjadi pembicara dalam acara Laporan Tahunan Kemerdekaan Beragama Berkeyakinan (KBB) dan Politisasi Agama 2017 yang diselenggarakan Wahid Foundation di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu.
Pria yang akrab disapa Ara itu menekankan atas dasar tersebut, maka capres dan cawapres yang akan maju dalam Pilpres 2019 tidak boleh menggunakan hal-hal bernuansa kebencian sebagai instrumen untuk mencapai kekuasaan.
Dia mengajak semua pihak menyuarakan hal ini dalam bidangnya masing-masing.
"Saya rasa akan bagus sekali kalau kita doakan dan kita suarakan ini di berbagai macam posisi kita masing-masing," ujar dia.
Ara menekankan kompetisi dan kekuasaan untuk memperjuangkan kebaikan bangsa penting diraih namun yang tidak kalah penting dan tidak boleh dilupakan adalah persaudaraan sesama bangsa Indonesia.