Ankara, Turki (Antaranews Babel) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden AS Donald Trump telah mengadakan percakapan telepon mengenai terbunuhnya wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi, kata Kantor Pers Presiden Turki pada Senin pagi.
Menurut pernyataan Kantor Pers Presiden, sebagaimana dikutip kantor berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi, Erdogan dan Trump sepakat bahwa perlu ada penjelasan dalam segala aspek mengenai kasus Khashoggi.
Khashoggi terakhir kali terlihat pada 2 Oktober, ketika ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Setelah berhar-hari membantah mengetahui keberadaan Khashoggi, Riyadh pada Sabtu (20/10) menyatakan Khashoggi meninggal dalam perkelahian di dalam Konsulat.
Pada hari hilangnya Khashoggi, 15 lagi warga negara Arab Saudi --termasuk para pejabat-- tiba di Istanbul dengan naik dua pesawat dan memasuki Konsulat saat wartawan itu berada di dalamnya, kata beberapa sumber polisi Turki. Semua orang yang diidentifikasi tersebut sejak itu telah meninggalkan Turki.
Satu tim gabungan Turki-Arab Saudi menyelesaikan penyelidikan mengenai kasus tersebut pada Kamis, setelah menggeledah kediaman konsul jenderal serta Konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Presiden Erdogan pada Ahad pagi mengatakan ia akan mengeluarkan satu pernyataan pada Selasa mengenai terbunuhnya wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi, selama pertemuan kelompok partainya di parlemen.
Sumber itu juga mengatakan kedua pemimpin tersebut mengadakan percakapan berbagai topik, termasuk kasus pastur Andrew Brunson, kerja sama dalam memerangi terorisme dan peta jalan mengenai Manbij, Suriah.