Abuja/Maiduguri
(Antara Babel) - Presiden Nigeria Presiden Goodluck Jonathan berjanji
menemukan lebih dari 200 siswi sekolah yang diculik oleh kelompok
pemberontak.
"Sebagai bangsa kami menghadapi serangan terorisme. Saya percaya
penculikan anak-anak ini akan menjadi awal dari berakhirnya terorisme di
Nigeria," katanya saat berbicara dalam acara World Economic Forum (WEF) di ibu kota Abuja, Kamis (8/5).
Jonathan berterima kasih kepada negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Tiongkok
atas dukungan mereka untuk menyelamatkan anak-anak perempuan yang
diculik dari satu sekolah menengah pada 14 April oleh Boko Haram.
Dia
juga memuji para delegasi yang datang meski ada ancaman dari militan
sebelum memaparkan penciptaan lapangan kerja dan perekonomian Afrika.
Sebelumnya,
di sebuah televisi nasional pekan ini, Jonathan mengakui bahwa dia
tidak tahu dimana anak-anak perempuan yang diculik itu berada.
Rangkaian penculikan dan penyerangan yang dilakukan oleh Boko Haram membayangi pertemuan WEF di Abuja.
Pertemuan
itu dijaga ketat. Truk polisi dan tentara memblokir jalan-jalan menuju
hotel Abuja Transcorp Hilton, tempat pertemuan berlangsung. Para
tentara berpatroli di sekeliling hotel dan senjata otomatis
mengitarinya.
Misi pencarian
Orangtua anak-anak perempuan yang diculik mengatakan pasukan sudah tiba di Chibok dalam misi untuk menemukan mereka.
"Ada
sekitar tiga helikopter militer melayang di sekitar kota kami dan
banyak tentara baru saja tiba," kata Maina Chibok, anak perempuannya
yang berusia 16 tahun ada ditangan pemberontak.
"Mereka bergerak maju menuju semak-semak. Kami berharap mereka berhasil menyelamatkan anak-anak perempuan kami," katanya.
Prancis
menjadi negara yang baru-baru ini menawarkan bantuan untuk mengirimkan
bantuan agen keamanan untuk mengatasi kelompok Boko Haram, yang
mengklaim menculik anak-anak perempuan itu.
Dalam serangan besar
terakhir kelompok Islam itu di Nigeria pada Senin, 125 orang terbunuh di
satu kota dekat perbatasan Kamerun.