Air Buluh, Bangka (Antaranews Babel) - Ketua Tim Ahli Penangkaran Bibit Lada dari Universitas Gajah Mada, Prof. Bambang Hadisutrisno optimis bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi kiblat lada, karena lada Babel sudah dikenal kualitasnya.
"Saya berharap dan yakin Bangka Belitung akan menjadi kiblat lada. Kalau orang berfikir Bangka Belitung, maka berfikir lada. Sebaliknya, kalau orang berfikir lada orang langsung akan berfikir Bangka Belitung," katanya.
Ia mengatakan, sejak 2016 UGM sudah bekerjasama dengan Pemprov Babel mengenai pengembangan bibit lada unggul ini, diantaranya Pemprov Babel akan menyiapkan bibit yang tahan akan penyakit busuk pangkal batang dan penyakit kuning, serta memiliki kualitas unggul.
Hingga saat ini, pengembangan bibit lada unggul sudah diperanyak di kebun induk, dan tahun 2021 diharapkan dapat memiliki 21 juta bibit. Dan untuk menyiapkan Tanaman Lada yang unggul ini, dibutuhkan beberapa komponen, antara lain penyiapan tanah steril bebas dari penyakit, harus ada mikoriza, trikoderma dan bibit yang jelas.
Sebagai upaya itu, di tempat penangkaran juga dikembangkan pembuatan trikoderma untuk mengendalikan penyakit busuk pangkal batang dan penyakit kuning yang ada dalam tanah. Selain itu juga di produksi mikoriza dengan fungsi membuat tanaman tahan terhadap penyakit dan tahan pada kekeringan.
"Oleh sebab itu, para penangkar bibit lada harus menggunakan SOP itu. Insya Allah dengan bahu membahu dan dilakukan secara terpadu SOP ini, akan menghasilkan tanaman yang unggul dan bebas serta tahan dari Penyakit," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Babel, Juaidi mengatakan, untuk menghasilkan tanaman lada yang unggul dan produktif, harus diawali dengan menyiapkan bibit yang bagus, unggul, dan sehat serta mengikuti SOP yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, serta diperlukan tambahan inovasi di dalamnya.
"Dengan begitu, bibit yang dihasilkan dan didistribusikan kepada petani betul - betul bisa meningkatkan produktifitas, serta memberikan harapan ekonomi bagi masyarakat," ujarnya.
Pemerintah juga memberi bantuan bibit lada kepada petani, dan petani harus mengikuti sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Selain bantuan, para petani juga bekali dengan kemampuan teknis.
"Pada tahun 2019, akan didistribusikan kepada petani 3.040.00 ribu unit. Di tahap pertama ini, akan disalurkan 1.400.000 dengan melibatkan para penangkar yang ada, yang telah dilatih di tempat ini," ujarnya.
Tim ahli UGM optimis Babel menjadi kiblat lada
Senin, 11 Februari 2019 20:18 WIB