Nelayan di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan bangka Belitung diimbau memulai usaha budi daya perikanan laut karena dinilai cukup prospektif untuk meningkatkan kesejahteraan warga pesisir.
"Potensi sumber daya alam laut di daerah ini cukup besar, bahkan lebih dari 50 persen desa memiliki wilayah pesisir yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai usaha budi daya perikanan laut," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Sukraedi di Muntok, Selasa.
Menurut dia, usaha budi daya perikanan laut, seperti pembesaran ikan kerapu, kakap, bawal, bandeng, udang, kepiting dan lainnya memiliki peluang pasar cukup terbuka, baik untuk memenuhi pasar nasional maupun ekspor.
Selama ini, nelayan tradisional masih mengandalkan usaha penangkapan ikan secara konvensional dan hasilnya kurang mampu perekonomian keluarga.
"Kami akan terus mendorong nelayan untuk berubah, ke depan nelayan tidak hanya mengambil hasil dari laut, namun mereka juga harus membudidayakan," ujarnya.
Menurut dia, upaya serius pemerintah tersebut sudah dimulai beberapa tahun terakhir dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan usaha budi daya perikanan.
"Kami sudah mencoba menerapkan di beberapa kecamatan, misalnya di Kecamatan Tempilang sudah mulai tumbuh usaha budi daya bandeng, udang galah dan budi daya ikan air tawar," katanya.
Selain di kecamatan tersebut, budi daya juga sudah dimulai kelompok nelayan di Teluk Kelabat dengan melakukan pembesaran ikan kerapu pola keramba jaring apung.
"Di sekitar lokasi itu juga sudah ada budi daya kepiting soka yang baru dimulai tahun lalu, kami harapkan ke depan usaha tersebut terus berkembang dan mandiri,"katanya.
Beberapa hari lalu Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat juga menggelar pelatihan budi daya perikanan laut kepada sejumlah warga pesisir Teluk Kelabat dengan mendatangkan narasumber dari Balai Budi Daya Perikanan Laut Lampung.
Pola pelatihan dan pendampingan akan terus dilakukan agar para anggota kelompok nelayan semakin terampil dan termotivasi mengembangkan usaha budi daya perikanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Potensi sumber daya alam laut di daerah ini cukup besar, bahkan lebih dari 50 persen desa memiliki wilayah pesisir yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai usaha budi daya perikanan laut," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Sukraedi di Muntok, Selasa.
Menurut dia, usaha budi daya perikanan laut, seperti pembesaran ikan kerapu, kakap, bawal, bandeng, udang, kepiting dan lainnya memiliki peluang pasar cukup terbuka, baik untuk memenuhi pasar nasional maupun ekspor.
Selama ini, nelayan tradisional masih mengandalkan usaha penangkapan ikan secara konvensional dan hasilnya kurang mampu perekonomian keluarga.
"Kami akan terus mendorong nelayan untuk berubah, ke depan nelayan tidak hanya mengambil hasil dari laut, namun mereka juga harus membudidayakan," ujarnya.
Menurut dia, upaya serius pemerintah tersebut sudah dimulai beberapa tahun terakhir dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan usaha budi daya perikanan.
"Kami sudah mencoba menerapkan di beberapa kecamatan, misalnya di Kecamatan Tempilang sudah mulai tumbuh usaha budi daya bandeng, udang galah dan budi daya ikan air tawar," katanya.
Selain di kecamatan tersebut, budi daya juga sudah dimulai kelompok nelayan di Teluk Kelabat dengan melakukan pembesaran ikan kerapu pola keramba jaring apung.
"Di sekitar lokasi itu juga sudah ada budi daya kepiting soka yang baru dimulai tahun lalu, kami harapkan ke depan usaha tersebut terus berkembang dan mandiri,"katanya.
Beberapa hari lalu Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat juga menggelar pelatihan budi daya perikanan laut kepada sejumlah warga pesisir Teluk Kelabat dengan mendatangkan narasumber dari Balai Budi Daya Perikanan Laut Lampung.
Pola pelatihan dan pendampingan akan terus dilakukan agar para anggota kelompok nelayan semakin terampil dan termotivasi mengembangkan usaha budi daya perikanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019