Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memastikan survei yang dilakukan internal untuk mengukur elektabilitas calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah terukur.
"Sekali lagi, saya sampaikan survei-survei ini bagi kami adalah indikator," katanya usai menghadiri "Antologi Puisi Politik Fadli Zon dan Sarasehan Budaya" di Restoran Al Jazeerah Polonia, Jakarta, Senin malam.
Hal ini diungkapkan Fadli Zon menanggapi hasil survei lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang menunjukkan Prabowo-Sandiaga unggul.
Menurut dia, survei yang dilakukan internal sudah menunjukkan kemenangan Prabowo-Sandi dari pasangan capres Joko Widodo dan cawapres KH Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
"Dalam survei kami, Pak Prabowo sudah menang. Prediksi saya sekitar 59-63 persen dan itu saya kira terukur," kata Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Yang terpenting sekarang ini, kata dia, bagaimana menjaga agar suara rakyat dalam pemilihan umum betul-betul bisa terjaga dan tidak dicurangi.
Berkaitan dengan hasil survei Puskaptis itu dianggap bermasalah karena berbeda dengan kebanyakan hasil lembaga survei, Fadli menganggap banyak hasil survei pernah bermasalah.
"Termasuk survei dari Denny JA Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Charta Politica. Mereka membuat survei, tetapi hasilnya jauh sekali dari kenyataan," sebutnya.
Bahkan, kata anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN), hasil survei itu bisa dilihat pada ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta, Jawa Tengah, maupun Jawa Barat.
"Artinya, survei tidak bisa lagi memotret keadaan yang sesungguhnya, dan deviasinya terlalu jauh," katanya.
Fadli menilai lembaga-lembaga survei itu sebenarnya menjadi tim kampanye yang menjadikan survei sebagai alat propaganda atau alat kampanye.
Puskaptis menyatakan elektabilitas Prabowo-Sandi disebutkan sebesar 47,59 persen, unggul tipis dari elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 45,37 persen.
Penelitian dilakukan pada 26 Maret sampai 2 April 2019 dengan jumlah responden 2.100 orang dan metode yang dilakukan adalah random sampling dengan margin of error +/- 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin pada nomor urut 01 dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada nomor urut 02.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Sekali lagi, saya sampaikan survei-survei ini bagi kami adalah indikator," katanya usai menghadiri "Antologi Puisi Politik Fadli Zon dan Sarasehan Budaya" di Restoran Al Jazeerah Polonia, Jakarta, Senin malam.
Hal ini diungkapkan Fadli Zon menanggapi hasil survei lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang menunjukkan Prabowo-Sandiaga unggul.
Menurut dia, survei yang dilakukan internal sudah menunjukkan kemenangan Prabowo-Sandi dari pasangan capres Joko Widodo dan cawapres KH Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
"Dalam survei kami, Pak Prabowo sudah menang. Prediksi saya sekitar 59-63 persen dan itu saya kira terukur," kata Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Yang terpenting sekarang ini, kata dia, bagaimana menjaga agar suara rakyat dalam pemilihan umum betul-betul bisa terjaga dan tidak dicurangi.
Berkaitan dengan hasil survei Puskaptis itu dianggap bermasalah karena berbeda dengan kebanyakan hasil lembaga survei, Fadli menganggap banyak hasil survei pernah bermasalah.
"Termasuk survei dari Denny JA Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Charta Politica. Mereka membuat survei, tetapi hasilnya jauh sekali dari kenyataan," sebutnya.
Bahkan, kata anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN), hasil survei itu bisa dilihat pada ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta, Jawa Tengah, maupun Jawa Barat.
"Artinya, survei tidak bisa lagi memotret keadaan yang sesungguhnya, dan deviasinya terlalu jauh," katanya.
Fadli menilai lembaga-lembaga survei itu sebenarnya menjadi tim kampanye yang menjadikan survei sebagai alat propaganda atau alat kampanye.
Puskaptis menyatakan elektabilitas Prabowo-Sandi disebutkan sebesar 47,59 persen, unggul tipis dari elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 45,37 persen.
Penelitian dilakukan pada 26 Maret sampai 2 April 2019 dengan jumlah responden 2.100 orang dan metode yang dilakukan adalah random sampling dengan margin of error +/- 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin pada nomor urut 01 dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada nomor urut 02.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019