Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan menerbitkan 3.000 buku pelaut dan sertifikat kompentasi kelautan (SKK), sebagai bentuk pembinaan kepada nelayan tradisional di daerah itu.

"Kita sudah mengajukan dan meminta kewenangan kepada Dirjen Perhubungan Laut agar bisa menerbitkan buku pelaut dan SKK untuk nelayan tradisional Pulau Bangka," kata Kepala KSOP Pangkalbalam Izuar di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan penerbitan SKK 30 hingga 60 mil dan buku pelaut secara gratis, guna mencegah kasus sweeping yang dialami nelayan saat menangkap ikan di tengah laut.

"Banyak nelayan tradisional terkena sweeping di laut, karena tidak memiliki SKK dan buku pelaut ini," ujarnya.

Oleh karena itu, KSOP meminta kewenangan kepada Dirjen Perhubungan Laut untuk memberikan kewenangan menerbitkan SKK dan buku pelaut, agar nelayan tradisional di Pulau Bangka dapat dengan aman dan tenang saat beraktivitas menangkap ikan di tengah laut.

"Mudah-mudahan Dirjen Perhubungan Laut memberikan kewenangan, sehingga tidak ada lagi nelayan yang menderita dan tertangkap aparat, karena tidak memiliki ijazah SKK dan buku pelaut ini," katanya.

Menurut dia penerbitan SKK dan buku pelaut ini merupakan salah satu bentuk upaya KSOP memberikan rasa aman kepada nelayan tradisional dalam meningkatkan hasil tangkapan ikan dan kesejahteraan keluarganya.

"Pada tahun ini saya targetkan dapat menerbitkan 3.000 SKK dan buku pelaut nelayan tradisional di Pulau Bangka ini," katanya.

Ia menambahkan Pulau Bangka terdiri dari empat kabupaten dan satu kota yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Kota Pangkalpinang.

"Masyarakat di pulau ini sebagian besar berprofesi sebagai nelayan tradisional. jadi sudah sewajarlah mereka mendapatkan buku pelaut dan SKK secara gratis agar mereka bisa lebih leluasa menangkap ikan di tengah laut," katanya. 


 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019