Jaringan Kyai Santri Nahdatul Ulama (JKSN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menyiapkan anggota Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Babel tandingan, untuk memperkokoh kepengurusan PWNU di daerah itu.

"Ini merupakan bentuk keprihatinan kami di JKSN, karena di tubuh PWNU Babel yang akhir-akhir ini pemahaman ajarannya sudah melenceng dari Ahlussunnah wal Jama'ah yang sudah ditetapkan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU)," kata Koordinator JKSN Pangkalpinang, Suruhi Sohibul, Jumat.

Ia mengatakan, akan ada kepengurusan tandingan jika usulan yang disampaikan oleh Jaringan Kyai Santri Nahdatul (JKSN) Babel bersama pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Babel tidak diterima dalam Konferwil.

Oleh karena itu, PWNU bersama JKSN dan GP Anshor menyatakan sikap dengan tiga poin yakni, bersihkan pengurus PWNU Babel dari orang-orang wahabi, HTI dan ideologinya.

Kedua, demi kemaslahatan umat Ahlussunnah Waljamaah Annadhliyyah di Babel, meminta PBNU untuk memberlakukan secara tegas dan konsisten AD/ART serta peraturan organisasi tentang persyaratan calon PWNU.

Dan ketiga, dalam kondisi darurat, maka jaringan para kyai pondok pesantren dan para ustadz NU se-Babel siap membuat pengurus wilayah, cabang, majelis wakil cabang dan pengurus ranting NU tandingan.

Perwakilan GP Ansor Babel, Andi Budi Prayitno menyampaikan bahwa kepengurusan PWNU Babel tak lagi satu komando dengan PBNU pusat. 

"Memang ada kondisi seperti ini. Makanya kami mengambil sikap karena ini menyangkut masa depan PWNU di Babel, menyangkut tradisi Ahlussunnah wal Jama'ah," ujarnya.

Meski demikian, pihaknya tetap berkoordinasi dengan PBNU sebagai pimpinan tertinggi. 

"Sikap ini kami sampaikan juga ke PBNU dan panitia konferwil. Jika memang konferwil ini melenceng kami sudah menyiapkan pengurus tandingan," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019