Pangkalpinang (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Santri 2023, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyelenggarakan Pembacaan Satu Miliar Shalawat Nariyah untuk keberkahan, kemaslahatan dan Kedigdayaan Bangsa. Hal ini merupakan bentuk syukur atas perjuangan para kiyai dan para santri yang telah memperjuangkan kemerdekaan republik indonesia, tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai hari santri mengacu pada Resolusi Jihad cinta tanah air sebagian dari iman (Hubbu al-Wathan Min al-Iman) yang di kumandangkan oleh pahlawan Nasional sekaligus pendiri organisasi Nahdlatul Ulama Hadratu Syaikh KH. Hasyim Asy'ari yang menggerakkan seluruh umat Islam untuk berjuang melawan penjajah pada tahun 1945.
Kata santri tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sebab istilah itu adanya hanya ada di Indonesia. Saat mendengar kata santri yang tergambar sekilas adalah pelajar agama yang mengenakan peci dan sarung serta membawa kitab kuning. Menurut Wikipedia, santri adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren.
Nurcholish Madjid dalam buku Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan, santri diartikan sebagai kosakata dari bahasa Jawa dari kata 'cantrik'. Kata 'cantrik' artinya "orang atau murid yang selalu mengikuti gurunya'. Selaras dengan Nurcholis Madjid, C.C Berg, menjelaskan kata santri berasal dari bahasa Sanskerta yakni 'shastri' yang berarti orang yang mempelajari kitab-kitab suci agama Hindu.
Lebih jauh lagi, jika merujuk pada akronim bahasa arab kata santri terdiri dari huruf: yang masing-masing hurufnya memiliki arti.
1. Huruf Sin maksudnya: “Salik Ila al-khair” dan " Satru al-Aurah" artinya orang yang menempuh jalan kebaikan serta menutup Aurat.
2. Huruf Nun maksudnya: “ Naibu 'anil Masyayikh: artinya pengganti para kyai.
3. Huruf Ta’ maksudnya: “Taariku 'anil ma'ashi” artinya orang yang meninggalkan maksiat.
4. Huruf Ra’ maksudnya: “Raghibun ila al-khair” artinya senang berbuat kebaikan.
5. Huruf Ya’ berarti “Yarju Shalamah” artinya berharap keselamatan.
Begitupun sebaliknya, jika merujuk pada akronim bahasa indonesia, kata SANTRI memiliki arti: S berarti Santun, A berarti Amanah, N berarti Netral, T berarti tawakal, R berarti religius dan I berarti inovatif. Jadi, santri adalah seseorang yang memiliki karakter santun, amanah, netral, tawakal, religius, dan inovatif.
Sejalan dengan bahasa Arab dan bahasa Indonesia, kata baca Santri dalam Bahasa Inggris ditulis Suntree. Yang memiliki arti 'Sun' berarti matahari dan 'tree' berarti pohon. Maksudnya adalah seorang santri harus bisa menjadi cahaya petunjuk bagi umat manusia dan bermanfaat dalam kehidupan mereka.
Hal penting yang dapat dipetik dari peran kaum santri pada masa lampau terletak pada komitmen kebangsaan serta nasionalisme mereka yang begitu kuat dan terus dijaga pada masa sekarang hingga masa datang.
Penulis: Ichsan Habibi,
(Ketua PW LDNU Babel)
Berita Terkait
PWNU Babel akan gelar Muskerwil dalam rangka rapatkan barisan serta rumuskan program kerja
11 Januari 2024 12:06
PWNU Babel apresiasi dan berikan dukungan pernyataan Kapolri terkait kewaspadaan sel tidur terorisme
4 November 2023 23:05
Pj Gubernur Babel apresiasi NU atas kontribusi dalam menjaga pancasila
11 September 2023 19:43
Suganda: Kehadiran Ketum PBNU berkah untuk kepulauan Babel
11 September 2023 19:03
Pj Gubernur Suganda sambut kedatangan Ketua Umum PBNU
11 September 2023 18:59
PWNU Babel launching Majelis Istigfar 3.000 Jamaah
11 September 2023 15:20
Ketum PBNU lantik PWNU - PCNU se-Babel
11 September 2023 14:52
Kirab 999 bendera semarakkan pelantikan PWNU dan PCNU periode 2023-2028
11 September 2023 14:33