Pangkalpinang (ANTARA) - Kirab 999 Bendera NU dan Merah Putih menjadi salah satu rangkaian untuk menyemarakkan Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdathul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdathul Ulama (PCNU) Periode 2023-2028 di Bangka Belitung (Babel).
"Adanya kirab bendera ini tujuan kita hanya untuk menyemarakkan pelantikan bersama PWNU Babel dan PCNU kabupaten kota se-Bangka Belitung," kata Ketua Panitia Pelantikan Bersama PWNU DAN PCNU Edi Irawan kepada media di Pangkalpinang, Senin.
Edi Irawan mengatakan melalui kirab 999 bendera PWNU Babel menyampaikan ke masyarakat akan eksistensi PWNU Babel untuk masa kepengurusan 2023-2028 sekaligus untuk menumbuhkan kecintaan terhadap NKRI kepada para kader muda di NU dan para pecinta NU, baik dari golongan maupun kelompok lain.
"Di kirab bendera ini kita menunjukkan eksistensi PWNU Babel sekaligus untuk menumbuhkan kecintaan terhadap NKRI kepada kader-kader muda NU dan pecinta NU," ujarnya.
Selain menggelar kirab 999 Bendera NU dan Merah Putih PWNU Babel juga meluncurkan majelis istighfar dan mengajak 3.000 jemaah untuk beristighfar agar mendatangkan keberkahan untuk Babel pada khususnya dan untuk NKRI pada umumnya.
Baca juga: Kirab 999 Bendera NU dan Merah Putih, silahturahmi 1.000 Kyai Kampung di Pangkalpinang
Baca juga: Pj Gubernur Babel lepas kirap 999 Bendera Merah Putih - NU
"Majelis ini baru terbentuk jadi kita samakan dengan pelantikan dan pembacaan satu juta istighfar agar Allah menurunkan keberkahan untuk Babel dan untuk negara kita Indonesia," ujarnya.
Edi berharap melalui istighfar yang diikuti ribuan jemaah ini dapat menenangkan gejolak politik yang terjadi di tengah masyarakat yang berbeda pemahamannya agar kita bisa bersatu meski berbeda pandangan dan pilihan, namun kita tetap menjaga kerukunan dan kesatuan antar umat beragama.
"Kita juga mengundang Dari 1.000 kyai dari kampung untuk bersilahturahmi bersama Ketua Umum PBNU, KH.Yahya Cholil dengan tujuan dapat memberi pandangan ke orang-orang atau masyarakat kampung agar lebih paham tentang keagamaan sehingga dapat menciptakan kondisi sosial yang baik dilingkungannya," tutup Edi.