Produksi ikan hasil tangkapan nelayan yang melakukan tambat labuh di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sampai dengan akhir April 2019 ditargerkan mencapai 538 ton untuk semua jenis ikan dan alat tangkap.

Menurut Petugas Statistik PPN Sungailiat, Rianto Yuswara di Sungailiat, Selasa, ditargetkan volume hasil tangkapan nelayan dengan semua jenis alat tangkap sampai akhir April 2019 mencapai 538 ton.

   

"Saya optimis, target tersebut dapat terealisasi mengingat dari data produksi sampai dengan kemarin, Senin (29/4) tercacat sudah mencapai 536 ton, sisa target dapat terealisasi hasil tangkapan hari ini," katanya.

Menurut dia, dari produksi ikan hasil tangkapan sebanyak 536 ton itu didominasi hasil tangkapan ikan oleh nelayan yang menggunakan alat tangkap pukat cicin pelagis kecil satu kapal atau "minipurse seine" yang mampu memproduksi hasil tangkapan sebanyak 365 ton. 

"Selain jenis alat tangkap itu, produksi ikan dari hasil tangkapan jenis pancing, bubu, payang, gillnet tetap dan gillnet hanyut," ujarnya.

Waktu penangkapan nelayan untuk jenis alat tangkap pukat cicin pelagis kecil satu kapal selama dua sampai lima hari dengan jenis ikan dencis, tamban dan sejumlah jenis ikan kecil.

"Terdata jumlah kapal dengan alat tangkap "minipurse seine" di PPN Sungailiat sebanyak 43 unit kapal  dengan kapasitas 20 gros ton sebanyak 10 unit kapal, kapasitas kapal 10 GT sampai 20 GT sebanyak 17 unit kapal serta kapasitas dibawah 10 GT sebanyak 16 unit kapal," kata Rianto.

Dia mengatakan, selama bulan April 2019 perairan di wilayah penangkapan laut Bangka dianggap teduh sehingga tidak menghambat nelayan melalukan aktivitas penangkapan.

"Ikan hasil produksi nelayan dijual oleh pengumpul langsung ke pasar setempat atau di ekspor sesuai kualitas jenis ikan, ***1***





 

Pewarta: Kasmono

Editor : Irwan Arfa


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019