Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde, mengakui timnya dikejutkan pada saat proses terjadinya gol keempat Liverpool ke gawang mereka dalam laga kedua semifinal Liga Champions di Anfield, Rabu dini hari WIB.
Sebuah siasat cerdik Trent Alexander-Arnold yang diselesaikan dengan baik oleh Divock Origi menjadi penentu nasib Barcelona yang tersingkir karena gagal menjaga keunggulan agregat tiga gol dan kalah 4-0 di laga kedua.
"Mereka mengejutkan kami dengan gol keempatnya, rasa-rasanya pemain saya tak satupun melihat proses terjadinya," kata Valderde dalam komentar purna laga dilansir laman resmi UEFA.
"Dalam situasi itu Liverpool begitu cerdik dan mereka mencetak gol," ujarnya menambahkan.
Alexander-Arnold berlagak akan membiarkan Xherdan Shaqiri mengambil sepak pojok, namun menyadari Barcelona lengah, ia kembali ke sudut dan melepaskan umpan silang terarah kepada Origi yang berdiri bebas dan menjebol gawang kiper Marc-Andre ter Stegen.
Jika ada yang melihat proses terjadinya gol, mungkin Ter Stegen, itupun ketika bola sudah berada di kaki Origi dan siap dilesakkan ke dalam gawangnya.
Pun demikian, keteledoran Barca disebut sang entrenador tak cuma terjadi dalam gol keempat itu saja.
Gol pembuka Origi, maupun dua gol Georginio Wijnaldum, semuanya buah dari kesalahan para pemainnya.
"Gol selalu lahir dari kesalahan seseorang, tim ataupun sebagainya," kata Valverde.
"Jika Anda menelaah satu per satu gol, Anda akan menemukan ada kesalahan kami di sana," ujar dia melengkapi.
Barcelona sebetulnya masih tampil cukup solid selepas gol Origi di awal laga, namun mental mereka jatuh dihempaskan ke dasar Sungai Mersey ketika dua gol Wijnaldum bersarang ke gawang Ter Stegen.
Mereka sama saja terus diberondong serangan laiknya laga pertama, namun kali ini tanpa ada gol Luis Suarez ataupun gol tendangan bebas Lionel Messi yang indah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Sebuah siasat cerdik Trent Alexander-Arnold yang diselesaikan dengan baik oleh Divock Origi menjadi penentu nasib Barcelona yang tersingkir karena gagal menjaga keunggulan agregat tiga gol dan kalah 4-0 di laga kedua.
"Mereka mengejutkan kami dengan gol keempatnya, rasa-rasanya pemain saya tak satupun melihat proses terjadinya," kata Valderde dalam komentar purna laga dilansir laman resmi UEFA.
"Dalam situasi itu Liverpool begitu cerdik dan mereka mencetak gol," ujarnya menambahkan.
Alexander-Arnold berlagak akan membiarkan Xherdan Shaqiri mengambil sepak pojok, namun menyadari Barcelona lengah, ia kembali ke sudut dan melepaskan umpan silang terarah kepada Origi yang berdiri bebas dan menjebol gawang kiper Marc-Andre ter Stegen.
Jika ada yang melihat proses terjadinya gol, mungkin Ter Stegen, itupun ketika bola sudah berada di kaki Origi dan siap dilesakkan ke dalam gawangnya.
Pun demikian, keteledoran Barca disebut sang entrenador tak cuma terjadi dalam gol keempat itu saja.
Gol pembuka Origi, maupun dua gol Georginio Wijnaldum, semuanya buah dari kesalahan para pemainnya.
"Gol selalu lahir dari kesalahan seseorang, tim ataupun sebagainya," kata Valverde.
"Jika Anda menelaah satu per satu gol, Anda akan menemukan ada kesalahan kami di sana," ujar dia melengkapi.
Barcelona sebetulnya masih tampil cukup solid selepas gol Origi di awal laga, namun mental mereka jatuh dihempaskan ke dasar Sungai Mersey ketika dua gol Wijnaldum bersarang ke gawang Ter Stegen.
Mereka sama saja terus diberondong serangan laiknya laga pertama, namun kali ini tanpa ada gol Luis Suarez ataupun gol tendangan bebas Lionel Messi yang indah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019