Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memastikan bahwa stok gula pasir mencukupi kebutuhan dan harga stabil sehingga pemerintah dapat mengendalikan inflasi selama bulan puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

"Saat ini stok gula pasir di gudang distributor mencapai 1.195 ton dan cukup hingga tujuh bulan ke depan," kata Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Kepulauan Babel Yan Megawandi di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan bahwa sebanyak 1.195 ton gula pasir tersebut tersebar di tujuh gudang distributor yaitu PT Sumber Alam Lestari 400 ton, PT Gloubus Internusa Belitung 15 ton, Bulog Belitung 600 ton, PT Bina Purnama Bersama 60 ton.

Selanjutnya, stok gula pasir di gudang Akon sebanyak 50 ton, CV Menara Bangka 40 ton, CV Menara Belitung 30 ton dan diperkirakan stok komoditas itu akan terus bertambah, karena distributor mendatangkan gula pasir secara kontinue.

"Stok gula pasir di Babel cukup, meski persediaan gula nasional berkurang dan ini karena jauh-jauh hari sebelum puasa para distributor memperbanyak pasokan untuk mengantisipasi permintaan masyarakat menjelang puasa dan lebaran nanti," katanya.

Menurut dia saat ini harga gula pasir di sejumlah pasar tradisional dan moderen masih normal. Harga gula pasir kemasan bertahan Rp14.500 per kilogram dan gula pasir kiloan Rp13.000 per kilogram.

"Alhamdulillah, meski permintaan gula pasir ini mengalami peningkatan, namun belum mempengaruhi kenaikan harga karena stok yang berlimpah," ujarnya.

Ia berharap distributor untuk terus menambah pasokan kebutuhan penting masyarakat lainnya, seperti minyak goreng, beras, tepung, bawang, daging dan lainnya, agar pemerintah dapat mengendalikan dan menekan inflasi selama perayaan hari besar agama Islam ini.

"Dalam mengendalikan inflasi ini, kami terus mengawal dan memantau sekaligus mengencarkan operasi pasar, agar masyarakat mendapatkan harga kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019