Pemerintah desa yang ada di Kabupaten Bangka Selatan diminta ikut berkontribusi kepada guru ngaji tradisional yang ada di daerah itu dengan cara menganggarkan honor mereka melalui Dana Desa.

"Baru-baru ini kami sudah memberikan bantuan kepada guru ngaji tradisional berupa wireless portable toa. Kami harapkan kedepan desa dapat membantu pemkab untuk memberi honor guru ngaji yang ke rumah-rumah," kata Kabid Sosial Kemasyarakatan dan Keagamaan Dinsos P3A dan PMD Basel, Misunder di Toboali, Sabtu.

Menurut dia, untuk guru ngaji yang mengajar di Taman Pendidikan Al-quran (TPA) telah diberikan honor intensif melalui dana hibah yang dicairkan melalui BKPRMI.

"Untuk guru ngaji TPA sudah diberikan intensif melalui dana hibah yang dimana pencairannya dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan besaran honor sebesar Rp250.000 sampai Rp350.000 perbulan," katanya.

Ia mengatakan sampai saat ini memang ada beberapa desa yang telah menganggarkan honor bagi guru ngaji tradisional, namun hal tersebut belum diikuti oleh desa lainnya.

"Memang sudah ada beberapa desa yang telah menganggarkan. Cuma belum seluruhnya, makanya kami harapkan disini pemdes untuk menganggarkan honor guru ngaji dari Dana Desa. Karena guru ngaji itu tugasnya mulia, untuk mendidik anak-anak menjadi generasi qurani," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019