Petani lada di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai menggunakan tajar hidup dalam menanam lada sehingga hasil panen lebih maksimal.

"Saya mulai menggunakan tajar hidup dengan menggunakan pohon galam," kata salah seorang petani di Desa Kelubi, Manggar, Belitung Timur, Jumat.

Menurut dia, menggunakan tajar hidup membuat lada bisa tumbuh lebih tinggi bila dibandingkan dengan tajar tanam atau mati seperti biasanya.

Ia mengatakan, informasi keunggulan tajar hidup diperolehnya melalui sosialisasi - sosialiasi yang diterima dari penyuluh pertanian di daerah itu.

"Saat ini sudah ada sekitar 50 batang sahang di kebun yang kami lakukan percobaan dengan menggunakan tajar hidup," ujarnya.

Sementara itu, ketua DPD Penyuluh Pertanian Indonesia Kabupaten Belitung Timur, Dedi Kurniawan di Manggar, Jumat mengatakan keunggulan menggunakan tajar hidup bagi tanaman lada diantaranya adala biaya murah, usia junjungan lebih tahan lama dari, serta ramah lingkungan.

"Selain itu tajar hidup bermanfaat sebagai penyangga tumbuh tanaman lada dari hempasan angin dan juga sebagai peneduh dari sinar matahari yang berlebihan," kata dia.

Sedangkan jenis tajar hidup gamal, kata dia, memberikan manfaat seperti akarnya mengeluarkan senyawa yang akan meningkatkan daya tumbuh lada menjadi lebih baik.

"Sedangkan yang harus diperhatikan pemilihan jenis tajar hidup yang digunakan, biasanya menggunakan tanaman gamal dengan harus sering dilakukan pemangkasan agar tumbuh tegak lurus," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019