Muntok, (ANTARA Babel) - Manajemen PDAM Muntok, Provinsi Bangka Belitung, meminta PT Timah Tbk memperbaiki pola penambangan di Menjelang agar kejadian tanggul jebol seperti yang terjadi pada Jumat (4/1) tidak terulang.

"PT Timah Tbk selama ini tidak merawat kolong-kolong bekas penambangannya dengan membuatkan saluran pembuangan yang sesuai debet air dan secara teknis tidak memenuhi syarat, sehingga membuat tanggul milik PDAM Muntok jebol," ujar Direktur PDAM Muntok, Khairul Amri Rani di Muntok, Sabtu.

Ia menjelaskan, kejadian jebolnya tanggul PDAM yang bersebelahan dengan lokasi penambangan milik PT Timah Tbk kemungkinan akan berulang jika tidak mulai sekarang dilakukan perbaikan pola penambangan mulai dari prapenambangan hingga pasca penambangan.

Menurut dia, penambangan yang dilakukan PT Timah Tbk dan mitranya tetap bisa dilanjutkan, namun harus tetap mengutamakan kepentingan sektor lain yaitu di tempat yang sama juga ada kolong bahan baku air bersih milik PDAM Muntok.

"PT Timah Tbk seharusnya memberi jarak antara kolong dengan lokasi penambangan minimal 100 meter, tapi kenyataannya sekarang jarak tersebut hanya sekitar 20 meter itu pun tanahnya tidak dipadatkan, ini jelas rawan karena begitu hujan deras tanggul tersebut tidak akan kuat menahan debet air," kata dia.

Selain jarak minimal harus dipatuhi, kata dia, saluran pembuangan antarkolong juga harus diperhatikan dengan memberikan saluran air sesuai sifat air itu sendiri yang mempertimbangkan lebar saluran, berat massa air dan kekuatan dinding sehingga tidak longsor bagian sisinya atau pendangkalan saluran.

Hal ini diungkapkan Amri menaggapi jebolnya tanggul milik PDAM Muntok yang terjadi Jumat (4/1) karena debet air meningkat drastis setelah terjadi hujan lebat dari Kamis (3/1) malam hungga Jumat siang,

Dalam peristiwa tersebut tanggul yang bagian atas kolong milik PDAM Muntok jebol karena tanggul kolong bekas penambangan milik PT TImah yang persis berada di atas kolong PDAM tidak kuat menyangga beban debet air yang meningkat drastis.

Selain mengakibatkan jebolnya tanggul, kejadian tersebut juga mengakibatkan pipa jaringan milik PDAM terputus sehingga menggangu suplai air bersih ke sekitar 2.000 pelanggan di Kota Muntok.


Menurut Amri yang juga matan Kepala Dinas Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bangka Barat tersebut, PT Timah Tbk sebagai pemilik izin di lokasi tersebut harus memperhatikan penambangan yang dilakukan mitra dan para penambang inkonvensional yang memanfaatkan kolong bekas penambangan,

"Pembinaan kepada para penambang harus terus dilakukan PT Timah Tbk, baik mitra maupun para TI karena bagaimanapun lokasi tersebut milik PT TImah Tbk, dan kami minta mereka juga bertanggung jawab atas jebolnya tanggul PDAM Muntok dan segera melakukan perbaikan agar tidak merugikan perusahaan dan pelanggan," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013