Pelaku usaha kecil dan menengah di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memanfaatkan peluang pola pemasaran melalui media dalam jaringan.

"Kami berharap dengan pemanfaatan kemajuan teknologi ini mampu mendorong peningkatan pemasaran sehingga usaha semakin berkembang," kata pembuat rosip, Syaripah Zuraidah di Mentok, Sabtu.

Menurut dia, makanan tradisonal rosip atau fermentasi ikan laut berukuran kecil dan udang merupakan makanan tradisional yang cukup digemari warga setempat.

"Saat ini penikmat rosip dari luar daerah juga mulai ada, bahkan beberapa kali kami mengirim pesanan ke Kalimantan, Jawa dan Malaysia," ujarnya.

Dengan memanfaatkan jejaring sosial diharapkan akan memudahkan pemasaran sehingga pesanan produksi semakin banyak.

Rosip merupakan fermentasi ikan, biasanya memanfaatkan ikan tamban ukuran kecil yang dicampur gula dengan garam. Proses fermentasi membutuhkan waktu sekitar 10 hari.

Setelah 10 hari disimpan ditempat kedap udara, ikan biasanya sudah lembut bahkan hancur dan siap dikonsumsi dengan dicampur bawang merah, cabai kecil dan sedikit jeruk untuk mengurangi bau amis.

"Sambal rosip biasanya disajikan dengan daun ubi rebus atau jenis sayur lain untuk lauk makan nasi, sensasi rasanya cukup menggugah selera dan ingin nambah terus," katanya.

Rosip buatan Syaripah yang diproses secara alami namun tetap menjaga kualitas dan kebersihan tersebut saat ini sudah memiliki label halal dari MUI. 

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019