Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, gencar melalukan pencegahan stunting melalui kelompok  rumah pangan lestari (KRPL).

Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, Dinas Pangan Kabupaten Bangka, Suparjo di Sungailiat, Rabu mengatakan, program KRPL merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan pekarangan rumah sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Sesuai petunjuk teknisnya kata dia, kegiatan KRPL yang dilakukan oleh kelompok yang mempunyai tujuan sama diutamakan pada wilayah stunting, daerah perbatasan dan lokasi program.

"Kegiatan KRPL dilakukan melalui pemberdayaan wanita dan kelompok masyarakat lainnya untuk membudidayakan berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan sebagai tambahan untuk memenuhi ketersediaan pangan, sumber karbohidrat, protein, dan vitamin termasuk mineral maupun pengolahan hasil," jelasnya.

Dia mengatakan, stunting atau kekerdilan adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga terlalu pendek untuk usianya.

"Masyarakat yang tergabung dalam suatu kelompok, dapat memanfaatkan pekarangan atau halaman rumah untuk ditanamani tanaman bermanfaat yang memiliki sumber protein guna pemenuhan gizi keluarga," katanya.

Menurutnya, KRPL merupakan program pemerintah pusat melalui kementerian terkait didukung oleh pemerintah daerah di Indonesia terutama bagi daerah yang terdapat kasus stunting.

Tahun 2019, program KRPL menyalurkan bantuan dana ke Pemerintah Kabupaten Bangka sebesar Rp500 juta yang diperuntukkan bagi 10 desa di empat kecamatan.

"Dana sebesar Rp500 juta disalurkan ke desa penerima bantuan masing-masing Rp50 juta melalui kelompok wanita tani (KWT) desa setempat," katanya.

Menurutnya, jumlah desa penerima bantuan program KRPL tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018 yang hanya sebanyak lima desa.


 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019