Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan sebanyak 32 persen dari 185 orang jamaah calon haji (calhaj) dari daerah itu berprofesi sebagai petani dan nelayan.
"Jamaah calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini sebanyak 185 orang, 58 orang di antaranya adalah petani dan nelayan, dan sebagian besar berangkat bersama istri," kata staf Administrasi Haji Kanwil Kemenag Kabupaten Bangka Barat, Rini Dwi Hastuti di Mentok, Babel, Kamis.
Tingginya keinginan warga petani dan nelayan untuk menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci di Arab Saudi tersebut, katanya, merupakan hasil kesungguhan mereka dalam menjalankan usaha petani, pekebun dan nelayan.
"Profesi sebagai tani dan nelayan masih cukup menjanjikan sehingga mereka bisa melunasi seluruh kebutuhan untuk berangkat ke Tanah Suci memenuhi panggilan berhaji," katanya.
Berdasarkan profesi para jamaah calon haji dari Kabupaten Bangka Barat yang berangkat pada tahun ini, yaitu pegawai BUMN satu orang, buruh delapan orang, pensiunan 10 orang, PNS 10 orang, wiraswasta 12 orang, pegawai perusahaan swasta enam orang dan guru satu orang.
"Untuk jamaah yang berprofesi sebagai petani dan nelayan sebanyak 58 orang, sedangkan yang terbanyak berprofesi sebagai ibu rumah tangga yaitu 79 orang," ujarnya.
Berdasarkan usia, jamaah calon haji Bangka Barat yang berusia antara 31 hingga 50 tahun sebanyak 81 orang, 51 hingga 70 tahun 88 orang dan usia 71 sampai 80 tahun sebanyak 16 orang.
"Jika dilihat dari pendidikan, untuk tingkat pendidikan SD paling banyak jumlahnya, yaitu 104 orang sedangkan lulusan SMP 25 orang, SMA 42 orang, diploma enam orang dan sarjana delapan orang," katanya.
Sebanyak 185 orang jamaah calon haji Bangka Barat terbagi menjadi dua kelompok terbang dari embarkasi Palembang, yaitu kelompok terbang 8 sebanyak 98 orang yang akan berangkat dari Pangkalpinang menuju Palembang pada 13 Juli 2019 dan kloter 9 sebanyak 87 orang yang akan berangkat sehari berikutnya, demikian Rini Dwi Hastuti.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Jamaah calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini sebanyak 185 orang, 58 orang di antaranya adalah petani dan nelayan, dan sebagian besar berangkat bersama istri," kata staf Administrasi Haji Kanwil Kemenag Kabupaten Bangka Barat, Rini Dwi Hastuti di Mentok, Babel, Kamis.
Tingginya keinginan warga petani dan nelayan untuk menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci di Arab Saudi tersebut, katanya, merupakan hasil kesungguhan mereka dalam menjalankan usaha petani, pekebun dan nelayan.
"Profesi sebagai tani dan nelayan masih cukup menjanjikan sehingga mereka bisa melunasi seluruh kebutuhan untuk berangkat ke Tanah Suci memenuhi panggilan berhaji," katanya.
Berdasarkan profesi para jamaah calon haji dari Kabupaten Bangka Barat yang berangkat pada tahun ini, yaitu pegawai BUMN satu orang, buruh delapan orang, pensiunan 10 orang, PNS 10 orang, wiraswasta 12 orang, pegawai perusahaan swasta enam orang dan guru satu orang.
"Untuk jamaah yang berprofesi sebagai petani dan nelayan sebanyak 58 orang, sedangkan yang terbanyak berprofesi sebagai ibu rumah tangga yaitu 79 orang," ujarnya.
Berdasarkan usia, jamaah calon haji Bangka Barat yang berusia antara 31 hingga 50 tahun sebanyak 81 orang, 51 hingga 70 tahun 88 orang dan usia 71 sampai 80 tahun sebanyak 16 orang.
"Jika dilihat dari pendidikan, untuk tingkat pendidikan SD paling banyak jumlahnya, yaitu 104 orang sedangkan lulusan SMP 25 orang, SMA 42 orang, diploma enam orang dan sarjana delapan orang," katanya.
Sebanyak 185 orang jamaah calon haji Bangka Barat terbagi menjadi dua kelompok terbang dari embarkasi Palembang, yaitu kelompok terbang 8 sebanyak 98 orang yang akan berangkat dari Pangkalpinang menuju Palembang pada 13 Juli 2019 dan kloter 9 sebanyak 87 orang yang akan berangkat sehari berikutnya, demikian Rini Dwi Hastuti.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019