Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ibnu Saleh melaksanakan shalat gerhana bulan bersama masyarakat di Desa Teru.
"Shalat gerhana bulan ini dilakukan bersama masyarakat dalam rangkaian kegiatan sajadah fajar yang rutin kami laksanakan di sejumlah rumah ibadah," katanya di Koba, Rabu.
Ia menjelaskan, shalat gerhana bulan dilaksanakan bersama ratusan warga desa itu sebagai bentuk rasa syukur dan istighfar atas kejadian penomena alam itu.
"Shalat gerhana bulan atau biasa disebut khusuful qamar sebagai bentuk rasa syukur dan takjub kita atas kekuasaan Allah SWT," ujarnya.
Ia mengatakan, gerhana bulan terjadi pada Rabu (17/7) tepat pukul 4.30 WIB yang hanya berlangsung sebentar saja.
"Ini penomena alam atau Allah SWT menunjukkan kekuasaannnya melalui isyarat alam agar manusia itu menyadari atas kekuasaan Allah SWT," ujarnya.
Ibnu Saleh mengimbau kepada masyarakat yang menyaksikan gerhana bulan untuk berzikit, istighfar, sedekah dan beramal yang banyak.
"Membangun daerah itu harus berlandaskan keyakinan agama yang kuat dan berakhlak mulia," ujarnya.
Baca juga: Myanmar belajar sistem desentralisasi dan otonomi daerah Babel
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Shalat gerhana bulan ini dilakukan bersama masyarakat dalam rangkaian kegiatan sajadah fajar yang rutin kami laksanakan di sejumlah rumah ibadah," katanya di Koba, Rabu.
Ia menjelaskan, shalat gerhana bulan dilaksanakan bersama ratusan warga desa itu sebagai bentuk rasa syukur dan istighfar atas kejadian penomena alam itu.
"Shalat gerhana bulan atau biasa disebut khusuful qamar sebagai bentuk rasa syukur dan takjub kita atas kekuasaan Allah SWT," ujarnya.
Ia mengatakan, gerhana bulan terjadi pada Rabu (17/7) tepat pukul 4.30 WIB yang hanya berlangsung sebentar saja.
"Ini penomena alam atau Allah SWT menunjukkan kekuasaannnya melalui isyarat alam agar manusia itu menyadari atas kekuasaan Allah SWT," ujarnya.
Ibnu Saleh mengimbau kepada masyarakat yang menyaksikan gerhana bulan untuk berzikit, istighfar, sedekah dan beramal yang banyak.
"Membangun daerah itu harus berlandaskan keyakinan agama yang kuat dan berakhlak mulia," ujarnya.
Baca juga: Myanmar belajar sistem desentralisasi dan otonomi daerah Babel
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019