Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan satelit NOAA mendeteksi 12 titik api dan diperkirakan akan terus meningkat hingga puncak musim kemarau di daerah itu.

"Kita terus memantau keberadaan titik api ini, sebagai antisipasi dini kebakaran lahan dan hutan," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kepulauan Babel, Aswind di Pangkalpinang, Jumat (19/7).

Ia menjelaskan sebanyak 12 titik api yang terpantau selama musim kemarau tahun ini tersebar di Bangka empat titik api, Bangka Selatan empat titik, Bangka Barat tiga titik dan Bangka Tengah satu titik api.

Sementara itu, satelit terra aqua terpantau empat titik tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat dan Bangka Selatan.

"Titik api selama musim kemarau tahun ini yang terpantau lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 40 titik api per bulan," katanya.

Menurut dia, tingkat keakuratan hasil pemantauan satelit NOAA ini mencapai 100 persen, sementara satelit terra aqua kisaran 80 persen.

"Kita lebih berpedoman hasil pendeteksian titik api dari satelit NOAA dan terra aqua, karena tingkat keakuratannya lebih terpecaya dibandingkan satelit lainnya," katanya.

Menurut dia, penurunan titik api ini juga terlihat kasus kebakaran yang ditangani BPBD yang tahun ini hanya 12 kejadian kebakaran dibandingkan tahun sebelumnya 175 titik dengan luas lahan 195,2 hektare tersebar di kabupaten/kota.

"Kita berharap masyarakat khususnya petani tidak lagi membakar lahan tanpa pengawasan, karena akan mengakibatkan kebakaran skala luas," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019