Jakarta (Antaranews Babel) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk terus memantau dan mengupdate informasi titik api guna memberikan peringatan dan meningkatkan kewaspadaan kepada masyarakat.
Bambang Soesatyo mengatakan hal itu di Jakarta, Kamis, menyikapi data dari BMKG yang dikutip Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) perihal adanya titik api 60 persen yang tersebar di 92 titik panas, di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Riau, serta meningkatnya kemunculan titik api tahun ini dibandingkan tahun 2017.
Menyikapi data dari BMKG tersebut, Bambang Soesatyo, meminta Komisi IV DPR mendorong BMKG untuk terus mengupdate informasi terkait titik api pada seberan titik panas guna memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Politisi Partai Golkar tersebut juga meminta, Komisi IV DPR RI mendorong KLHK bersama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) beserta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, segera membentuk Posko Siaga Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Posko Dalkarhutla).
"Apalagi, Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada 19 Februari hingga 31 Mei 2018," katanya.
Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo juga meminta, Komisi IV DPR RI mendorong KLHK untuk menugaskan Polisi Hutan dapat secara aktif melakukan patroli guna mencegah terjadinya perusakan hutan, mengingat kondisi di wilayah tersebut terindikasi adanya kegiatan membuka lahan baru dengan cara membakar hutan.
KLHK melalui Polisi Hutan, kata dia, dapat menindak tegas para pelaku pembakaran hutan dan lahan, sehingga memberikan efek jera.
"Masyarakat jika ingin membuka lahan, agar tidak melakukan pembakaran hutan sehingga tidak terjadi kerusahan hutan," katanya.