Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan mendesak Polres setempat menindak tegas oknum anggota polri yang menjadi terduga pelaku penganiayaan terhadap anak.

"Kami sangat mendukung proses hukum secara tepat dan bijak berdasarkan praduga tidak bersalah dan transparan agar masyarakat tau apalagi kejadian ini dilakukan anggota polisi," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Sumadi saat menghadiri konfrensi Pers di Toboali, Senin.

Menurut dia, penanganan perkara tersebut harus benar-benar transparan, apalagi permasalahan tersebut sudah viral di media sosial dan menjadi perhatian publik saat ini.

"Kami harap penanganan perkara  dilakukan secara transparan,jangan hanya terbuka diawal saja tapi ending kita harus tau juga bagaimana," katanya.

Tidak hanya itu, Ketua Muhammadiyah Bangka Selatan tersebut juga meminta Komisi Perlindungan Anak Daerah Babel mendampingi korban untuk mengobati psikologis korban yang trauma akibat kejadian itu.

"Kami mohon KPAD mendampingi korban untuk mengobati trauma fsikis nya sekaligus saya dinas pendidikan berharap agar BKPRMI yang mengelola TPA agar lebih dipantau proses pembelajaran di TPA serta selalu memantau lingkungannya," katanya.

Selain itu, ia juga menghimbau agar masyarakat bijak serta sama-sama mengendalikan diri terkait permasalahan tersebut dan mempercayakan kepada pihak kepolisian untuk penanganannya.

"Hal ini jadi pelajaran untuk kita semua agar lebih bisa mengendalikan diri dan menyikapi apa yang terjadi dilingkungan sekolah, bisa saja laporan anak kepada orang tua tidak seperti yang dipikirkan orang tua," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019