Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong generasi muda di daerah itu gemar melaksanakan olahraga tradisional agar tidak punah oleh kemajuan zaman dan kemajuan teknologi.

"Saat ini hanya sekitar tujuh persen saja anak-anak yang masih mengingat olahraga tradisional ini," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel Suharto di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengakui bahwa olahraga tradisional di Babel terancam punah karena masyarakat, khususnya generasi muda, tidak lagi tertarik untuk memainkan atau melestarikan olahraga dan permainan tersebut.

Ia mengatakan olahraga dan permainan tradisional ini semakin hilang dan terancam punah, karena perkembangan tekonologi.

Anak-anak, kata dia, lebih suka bermain gim daring daripada permainan tradisional, seperti gasing, tarik tambang, bakiak, sumpit, dan egrang.

"Kita bersama Kementerian Pemuda Olahraga terus berupaya sekuat tenaga agar olahraga tradisional tidak hilang dan punah," ujarnya.

Dia menjelaskan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Badan Pusat Statistik sudah mengkaji bahwa generasi muda yang mencintai olahraga tradisional sudah sedikit. Berdasarkan data, sekitar 72 persen anak berusia 18 tahun ke atas sudah memegang gawai, telepon pintar. Hal itu, artinya yang bergerak jari dan bukan badan.

"Kita terus berupaya agar generasi ini kembali mencintai olahraga tradisional ini. Olahraga ini bukan hanya mengejar prestasi, sekaligus menghidupkan kembali olahraga asli rakyat Indonesia, khususnya Bangka Belitung," katanya.

Dia juga mengharapkan pemerintah kabupaten/kota di Babel ikut menggencarkan dan menggelar perlombaan olahraga tradisional agar permainan itu tidak hilang dan punah.

"Kita bersama kementerian siap mendukung pemerintah kabupaten/kota dan organisasi kemasyarakatan untuk melestarikan kembali olahraga tradisional ini," katanya. 
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019