Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak masyarakat ikut mensukseskan event pariwisata skala nasional Toboali City On Fire Season IV yang akan digelar selama empat hari mulai tanggal 25-28 Juli 2019.

"Mari kita bersama ikut sukseskan event ini dan semoga melalui kegiatan ini dapat menguatkan persatuan dan kesatuan serta menguatkan pondasi kepariwisataan yang dirintis sehingga mencapai tujuannya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Toni Batubara di Toboali, Kamis.

Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi media untuk melestarikan alam dan budaya, sehingga dapat menjadikan pariwisata daerah semakin maju, makmur dan sejahtera.

"Toboali City On Fire adalah merupakan potret semangat yang berapi api, semangat membara, wujud perwakilan dari kebangkitan pariwisata di daerah Kabupaten Bangka Selatan dan telah masuk dalam kalender event agenda pariwisata Nasional Kemenpar RI 2019," katanya.

Menurut dia, dalam pengembangan kepariwisataan daerah, selain memiliki potensi wisata yang ditawarkan kepada wisatawan, penting pula untuk terus meningkatkan daya saing dan kreativitas terutama di era digital seperti saat ini.

"Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing adalah dengan melaksanakan event-event daerah yang berskala nasional yang mengangkat karakteristik dan keunikan daya tarik wisata daerah sambil terus melakukan upaya pelestarian terhadap budaya lokal dan mengangkat keunikan budaya daerah sehingga mampu menjadi icon dari daerah tersebut," katanya.

Selain itu, inovasi dengan keragaman budaya dan adat istiadat yang kemudian mampu menjadi ciri khas dan keunikan yang membentuk identitas suatu destinasi wisata.

"Daya tarik yang menarik wisatawan untuk datang, tidak hanya untuk bersenang senang tetapi meresapi rasa lokal, kuliner, keramahan, sehingga budaya menjadi satu paket lengkap yang mengesankan bagi mereka dan berharap wisatawan akan datang kembali," katanya.

Ia mengatakan mengusung tema cita rasa legendaris TCOF Season IV ini merupakan bentuk kolaborasi dari lima macam indera manusia yaitu indera perasa, penciuman, peraba, penglihatan dan pendengaran.

"Cita rasa tidak hanya berhenti pada kuliner saja , karena cita rasa tidak hanya berbicara tentang hasil akhir tetapi bicara tentang proses dan esensi bagaimana membentuk hasil yang mampu memberikan rasa yang tak luang oleh waktu serta rasa yang mampu memelihara harapan dan impian bagi setiap generasi yang pernah mengecap rasa hingga mengantarkan kepada tujuan akhir yang mengesankan," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019