Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan meningkatkan pengawasan jajanan anak sekolah untuk menciptakan kesehatan anak di daerah itu.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan keamanan pangan dan jajanan anak di seluruh sekolah di Kota Pangkalpinang untuk menciptakan kota sehat," kata Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Akil di Pangkalpinang, Selasa.
Menurut dia, tingkat keamanan pangan dan jajanan anak sekolah di daerah itu saat ini masih rendah sehingga dikhawatirkan akan menjadi permasalahan serius dalam menyiapkan generasi sehat.
"Persyaratan keamanan pangan harus diutamakan sebelum persyaratan yang lain, karena jika pangan tidak aman dikonsumsi, kandungan gizi dan mutu tinggi tidak lagi bernilai," katanya.
Sebagai bentuk upaya meningkatkan hal itu, pihaknya hari ini menggandeng BPOM Pangkalpinang dengan menyelenggarakan bimbingan teknis keamanan pangan dan jajanan anak sekolah.
"Dengan adanya kegiatan hari ini, kami berupaya mendorong serta memberi pemahaman pentingnya menjaga kualitas pangan dan jajanan kepada pengelola-pengelola di sekolah beserta pemangku kepentingan terkait," ujarnya.
Untuk sosialisasi dan pengelolaan pangan dan jajanan anak sekolah dibutuhkan kerja sama dari semua pemangku kepentingan yang terkait guna mewujudkan program yang benar, khususnya di Kota Pangkalpinang.
Sosialisasi dan edukasi terkait pangan dan jajanan anak sekolah dinilai penting untuk mewujudkan dan menjamin keamanan pangan jajanan di sekolah.
"Kami harapkan dukungan dari kepala sekolah, guru, peserta didik, pemilik dan pengelola kantin, penjual makanan, komite sekolah, orang tua, petugas puskesmas, pengawas UPT pendidikan dan juga pemerintah daerah untuk mewujudkan Pangkalpinang sehat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami akan terus berupaya meningkatkan keamanan pangan dan jajanan anak di seluruh sekolah di Kota Pangkalpinang untuk menciptakan kota sehat," kata Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Akil di Pangkalpinang, Selasa.
Menurut dia, tingkat keamanan pangan dan jajanan anak sekolah di daerah itu saat ini masih rendah sehingga dikhawatirkan akan menjadi permasalahan serius dalam menyiapkan generasi sehat.
"Persyaratan keamanan pangan harus diutamakan sebelum persyaratan yang lain, karena jika pangan tidak aman dikonsumsi, kandungan gizi dan mutu tinggi tidak lagi bernilai," katanya.
Sebagai bentuk upaya meningkatkan hal itu, pihaknya hari ini menggandeng BPOM Pangkalpinang dengan menyelenggarakan bimbingan teknis keamanan pangan dan jajanan anak sekolah.
"Dengan adanya kegiatan hari ini, kami berupaya mendorong serta memberi pemahaman pentingnya menjaga kualitas pangan dan jajanan kepada pengelola-pengelola di sekolah beserta pemangku kepentingan terkait," ujarnya.
Untuk sosialisasi dan pengelolaan pangan dan jajanan anak sekolah dibutuhkan kerja sama dari semua pemangku kepentingan yang terkait guna mewujudkan program yang benar, khususnya di Kota Pangkalpinang.
Sosialisasi dan edukasi terkait pangan dan jajanan anak sekolah dinilai penting untuk mewujudkan dan menjamin keamanan pangan jajanan di sekolah.
"Kami harapkan dukungan dari kepala sekolah, guru, peserta didik, pemilik dan pengelola kantin, penjual makanan, komite sekolah, orang tua, petugas puskesmas, pengawas UPT pendidikan dan juga pemerintah daerah untuk mewujudkan Pangkalpinang sehat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019