Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan peningkatan konsumsi ikan masyarakat akan memberi dampak positif terhadap kesejahteraan nelayan.
"Dengan tingginya konsumsi ikan masyarakat tentunya permintaan ikan di pasar semakin banyak dan nelayan semakin termotivasi dalam mencari ikan," kata Kepala Bidang Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Yopie Mardianta di Mentok, Rabu.
Saat ini tingkat konsumsi ikan masyarakat di daerah itu sudah termasuk di atas rata-rata nasional karena masyarakat secara turun temurun gemar makan ikan dan berbagai makanan olahan berbahan baku ikan dan hasil laut lainnya.
Menurut dia, tradisi makan ikan sudah ada sejak dahulu, bahkan masyarakat lokal setiap hari selalu memasak dan mengonsumsi ikan atau jenis hewan laut lainnya.
"Produksi ikan tangkap nelayan lokal per bulan mencapai sekitar 1.300 ton lebih, belum ditambah ikan hasil budi daya," ujarnya.
Ia menerangkan, pada triwulan empat tahun lalu, jumlah tangkapan ikan nelayan lokal mencapai 4.029 ton yang berasal dari nelayan di Kecamatan Mentok sebanyak 1.102 ton, Simpangteritip 1.033 ton, Tempilang 721 ton, Kelapa 345 ton, Jebus 339 ton dan nelayan Kecamatan Parittiga sebanyak 486 ton.
"Pada tahun lalu produksi tangkap nelayan mencapai 14.978 ton dan sebagian dijual di pasar lokal, selain untuk memenuhi kebutuhan industri untuk beberapa jenis ikan berkualitas," katanya.
Selain menggiatkan gerakan gemar makan ikan, pihaknya setiap tahun juga menggelar lomba masak serba ikan untuk penganekaragaman menu makanan berbahan baku ikan.
"Lomba tersebut penting dilaksanakan untuk memberikan alternatif menu baru sehingga masyarakat semakin banyak pilihan jenis menu untuk dikonsumsi," katanya.
Menurut dia, gerakan mengkonsumsi ikan diperlukan untuk menunjang produktivitas nelayan.
"Dengan semakin tingginya permintaan masyarakat tentunya akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan nelayan lokal sebagai penyedia utama ikan di daerah itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Dengan tingginya konsumsi ikan masyarakat tentunya permintaan ikan di pasar semakin banyak dan nelayan semakin termotivasi dalam mencari ikan," kata Kepala Bidang Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Yopie Mardianta di Mentok, Rabu.
Saat ini tingkat konsumsi ikan masyarakat di daerah itu sudah termasuk di atas rata-rata nasional karena masyarakat secara turun temurun gemar makan ikan dan berbagai makanan olahan berbahan baku ikan dan hasil laut lainnya.
Menurut dia, tradisi makan ikan sudah ada sejak dahulu, bahkan masyarakat lokal setiap hari selalu memasak dan mengonsumsi ikan atau jenis hewan laut lainnya.
"Produksi ikan tangkap nelayan lokal per bulan mencapai sekitar 1.300 ton lebih, belum ditambah ikan hasil budi daya," ujarnya.
Ia menerangkan, pada triwulan empat tahun lalu, jumlah tangkapan ikan nelayan lokal mencapai 4.029 ton yang berasal dari nelayan di Kecamatan Mentok sebanyak 1.102 ton, Simpangteritip 1.033 ton, Tempilang 721 ton, Kelapa 345 ton, Jebus 339 ton dan nelayan Kecamatan Parittiga sebanyak 486 ton.
"Pada tahun lalu produksi tangkap nelayan mencapai 14.978 ton dan sebagian dijual di pasar lokal, selain untuk memenuhi kebutuhan industri untuk beberapa jenis ikan berkualitas," katanya.
Selain menggiatkan gerakan gemar makan ikan, pihaknya setiap tahun juga menggelar lomba masak serba ikan untuk penganekaragaman menu makanan berbahan baku ikan.
"Lomba tersebut penting dilaksanakan untuk memberikan alternatif menu baru sehingga masyarakat semakin banyak pilihan jenis menu untuk dikonsumsi," katanya.
Menurut dia, gerakan mengkonsumsi ikan diperlukan untuk menunjang produktivitas nelayan.
"Dengan semakin tingginya permintaan masyarakat tentunya akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan nelayan lokal sebagai penyedia utama ikan di daerah itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019