DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menilai kawasan industri di Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam cocok sebagai industri perkapalan dan perikanan.  
 
"Jika memungkinkan kita mengupayakan terbukanya industri perkapalan dan galangan kapal di sekitar Ketapang. Industri perikanan dan tambak juga memungkinkan. Pemerintah perlu kajian matang, mana yang akan menjadi fokus industrinya", ujar Wakil Ketua DPRD Pangkalpinang, Depati MA Gandhi, Sabtu.
 
Agar hal itu bisa berjalan lancar, menurutnya para investor harus mendapat informasi yang realiatis, meskipun kawasan Ketapang sesuai RTRW sebagai kawasan industri.
 
"Bahkan kawasan ini sempat mengalami kejayaan di kala industri smelter timah sedang pesat-pesatnya. Saat ini, sejalan dengan menurunnya produksi pertimahan swasta otomatis mempengaruhi kelangsungan hidup smelter di kawasan tersebut. Beberapa smelter bahkan tutup dan sebagian lagi terkesan hidup segan, mati tak mau”, katanya.
 
Dikatakannya, investor akan memperhitungkan nilai strategis dan ekonomisnya, mulai dari keamanan, ketersediaan lahan, maupun nilai ICOR. Kawasan ini akan hidup jika di dalamnya terdapat geliat ekonomi, terdapat manusia-manusia yang produktif.
 
"Saya kira ini pekerjaan rumah bersama seluruh elemen Babel untuk mengupayakan industri perkapalan ini. Apalagi kita punya visi kebaharian. Tentu hal ini lebih realistis ketimbang membangun jembatan penghubung kepulauan dengan daratan Sumatera," katanya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019