Kepolres Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Aris Sulistyono minta seluruh personel Bhabinkamtibmas di wilayah hukum kerjanya dapat bersinergi dengan kepala lingkungan guna terciptakan kondisi lingkungan yang aman dan tertib.
"Saya minta seluruh Bhabinkamtibmas atau yang berjumlah 64 personel mampu membangun sinergitas dengan kepala lingkungan yang ada di masing-masing desa atau kelurahan," katanya melalui pesan singkat yang diterima Antara, Rabu.
Selain harus bersinergi dengan kepala lingkungan, Kapolres menekankan agar personel Bhabinkamtibmas harus bersinergi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
Dikatakannya, sinergitas merupakan perihal utama yang harus dilakukan oleh Bhabinkamtibmas sehingga persoalan hukum di tingkat masyarakat desa maupun tingkat lingkungan dapat diselesaikan melakukan oleh Bhabinkamtibmas melalui metode Polisi Masyarakat (Polmas) yang menjadi konsep Polri.
"Upaya hukum yang ada di Polres Bangka ini, cukuplah untuk persoalan-persoalan yang mungkin dapat menimbulkan atau mengakibatkan situasi Kamtibmas yang sistemik," jelasnya.
Kapolres mengharapkan pihak tokoh agama dan ulama membantu menyelesaikan jika terjadi persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat termasuk keterlibatan Majelis Ulama Indonesi (MUI).
"Saya menginginkan agar persoalan sosial di masyarakat dapat diselesaikan dan di reduksi cukup sampai tingkat Kepala Lingkungan maupun Bhabinkamtibmas," katanya.
Kapolres mengatakan, tidak semua persoalan itu harus selesai di proses hukum, meskipun ada hal-hal khusus yang tentunya Polri akan bersikap profesional, tanpa mengesampingkan hak azazi manusia untuk melakukan penegakan hukum, demi untuk menjaga kemaslahatan bersama.
"Saya menawarkan konsep premtif dan Preventif, sehingga di sinilah diharapkan dukungan adanya program-program pemasyarakatan, yang tentunya diawali dengan kegiatan-kegiatan dari masjid ke masjid, dari rumah ibadah ke rumah ibadah," jelas Kapolres.
Dinamika masyarakat dari tahun ke tahun selalu berubah, apalagi Kabupaten Bangka sebentar lagi akan melakukan Pemilihan kepala desa secara serentak.
"Saya mengharapkan pertemuan pertemuan dengan tokoh agama, MUI dan pengurus Yayasan Masjid Agung pada Selasa (27) dapat menjadi penyemangat bersama dalam rangka menciptakan Kabupaten Bangka ini yang terus aman, damai, dan kondusif," ujarnya.
Menurutnya, kehadiran Polres Bangka menjadi bagian dari keberlangsungan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bangka, sehingga Polres Bangka bisa dimiliki dan dibesarkan bersama-sama, tanpa ada tendensi yang lain. Namun demikian, mungkin dalam pelaksanaannya nanti, pasti ada hal-hal yang mungkin tidak diinginkan atau jauh dari harapan. Namun niat baik yang kami sampaikan bersama Pejabat Utama Polres Bangka dan seluruh jajaran, dapat kita realisasikan bersama-sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Saya minta seluruh Bhabinkamtibmas atau yang berjumlah 64 personel mampu membangun sinergitas dengan kepala lingkungan yang ada di masing-masing desa atau kelurahan," katanya melalui pesan singkat yang diterima Antara, Rabu.
Selain harus bersinergi dengan kepala lingkungan, Kapolres menekankan agar personel Bhabinkamtibmas harus bersinergi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
Dikatakannya, sinergitas merupakan perihal utama yang harus dilakukan oleh Bhabinkamtibmas sehingga persoalan hukum di tingkat masyarakat desa maupun tingkat lingkungan dapat diselesaikan melakukan oleh Bhabinkamtibmas melalui metode Polisi Masyarakat (Polmas) yang menjadi konsep Polri.
"Upaya hukum yang ada di Polres Bangka ini, cukuplah untuk persoalan-persoalan yang mungkin dapat menimbulkan atau mengakibatkan situasi Kamtibmas yang sistemik," jelasnya.
Kapolres mengharapkan pihak tokoh agama dan ulama membantu menyelesaikan jika terjadi persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat termasuk keterlibatan Majelis Ulama Indonesi (MUI).
"Saya menginginkan agar persoalan sosial di masyarakat dapat diselesaikan dan di reduksi cukup sampai tingkat Kepala Lingkungan maupun Bhabinkamtibmas," katanya.
Kapolres mengatakan, tidak semua persoalan itu harus selesai di proses hukum, meskipun ada hal-hal khusus yang tentunya Polri akan bersikap profesional, tanpa mengesampingkan hak azazi manusia untuk melakukan penegakan hukum, demi untuk menjaga kemaslahatan bersama.
"Saya menawarkan konsep premtif dan Preventif, sehingga di sinilah diharapkan dukungan adanya program-program pemasyarakatan, yang tentunya diawali dengan kegiatan-kegiatan dari masjid ke masjid, dari rumah ibadah ke rumah ibadah," jelas Kapolres.
Dinamika masyarakat dari tahun ke tahun selalu berubah, apalagi Kabupaten Bangka sebentar lagi akan melakukan Pemilihan kepala desa secara serentak.
"Saya mengharapkan pertemuan pertemuan dengan tokoh agama, MUI dan pengurus Yayasan Masjid Agung pada Selasa (27) dapat menjadi penyemangat bersama dalam rangka menciptakan Kabupaten Bangka ini yang terus aman, damai, dan kondusif," ujarnya.
Menurutnya, kehadiran Polres Bangka menjadi bagian dari keberlangsungan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bangka, sehingga Polres Bangka bisa dimiliki dan dibesarkan bersama-sama, tanpa ada tendensi yang lain. Namun demikian, mungkin dalam pelaksanaannya nanti, pasti ada hal-hal yang mungkin tidak diinginkan atau jauh dari harapan. Namun niat baik yang kami sampaikan bersama Pejabat Utama Polres Bangka dan seluruh jajaran, dapat kita realisasikan bersama-sama.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019