Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan menggunakan Basis Data Terpadu (BDT), sebagai strategi awal untuk menekan angka kemiskinan di daerah itu.

"Kami minta seluruh instansi pemerintahan di Pemkab Belitung Timur menggunakan BDT atau data satu pintu, sehingga program penanggulangan kemiskinan lebih tepat sasaran," kata Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Belitung Timur, Burhanuddin di Manggar, Kamis (29/8).

Ia berharap BDT dapat menjadi data yang terintegrasi dan pedoman seluruh OPD untuk program penanggulangan kemiskinan di daerah. Namun ditekankan agar data di BDT dapat terus diperbaharui.

"Pembaruan data itu penting. Soalnya penerima bantuan yang mungkin dulunya miskin sekarang sudah kaya, atau dulunya kaya saat ini jatuh miskin," ujar Aan, sapaan Burhanuddin.

Dengan penerapan BDT, kata dia, bantuan akan lebih efisien dan efektif, karena dikhawatirkan kondisi di lapangan masih banyak penerima bantuan yang tumpang tindih, bahkan hanya dinikmati oleh segelintir orang.

"Bantuan permodalan contohnya, baik di Pertanian, Perikanan yang dibantunya orang-orang itu saja. Begitu juga dengan CSR, harusnya kan tidak seperti itu," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam penyusunan RKA 2020 di Bappeda harus melakukan revisi dan koreksi terhadap program yang menyentuh kepada masyarakat.

"Apapun bentuknya, baik itu yang bentuknya bantuan sosial maupun kegiatan pembangunan infrastruktur yang menyentuh kepada kepentingan masyarakat," ujarnya. 

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019