Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan 4,2 persen bayi di bawah lima tahun di daerah setempat menderita paru-paru basah, sehingga diperlukan optimalisasi pemberian Imunisasi Pneumokokus (PCV) guna menekan penyakit berbahaya itu.

"Pneumonia atau paru-paru basah merupakan penyakit mematikan bagi anak dan balita khususnya usia 12 bulan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan kasus paru-paru basah merupakan penyakit yang menyebabkan kematian anak dan balita, sehingga diperlukan penanganan yang serius dan kerja keras petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kita mengucapkan terima kasih Kemenkes menjadikan Bangka Belitung sebagai contoh untuk imunisasi PCV secara gratis, karena dengan adanya program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengimunisasikan anaknya," ujarnya.

Oleh karena itu, diimbau seluruh masyarakat untuk mendukung kegiatan iminunisasi PCV, agar anak-anak di Bangka Belitung dapat terhindar dari penyakit yang mematikan ini.

"Pada tahun ini imunisasi PCV ini dilaksanakan di Kabupaten Bangka Barat, Bangka Selatan dan diharapkan masyarakat mendukung imunisasi ini," katanya.

Wakil Gubernur Kepulauan Babel, Abdul Fatah mengatakan melalui Program Nasional Pemberian Imunisasi PCV ini, diharapkan agar masyarakat memanfaatkan dengan sebaik – baiknya, karena dalam satu kali pemberian Vaksinasi apabila secara mandiri akan dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena harga vaksin ini berbeda dengan vaksin-vaksin lainnya.

"Melalui kegiatan ini, kita harus menyampaikan pesan kepada masyarakat, orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, sehingga tidak ada lagi keraguan mereka untuk mengimunisasi anak-anaknya," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019