Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan melakukan panen perdana cabai rawit di lahan perkebunan kelapa sawit, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga petani di daerah itu.
"Kami mengapresiasi petani menanam cabai rawit dengan sistem tumpang sari dengan kelapa sawit," kata Erzaldi Rosman Djohan usai memanen cabai rawit di Desa Labuh Air Pandan, Bangka, Jumat.
Ia mengatakan pengembangan tanaman cabai di perkebunan kelapa sawit oleh Gapoktan Tiga Serangkai Desa Labuh Air Pandan, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka dapat dijadikan contoh bagi petani lainnya, karena tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga petani, tetapi juga mengurangi pasokan cabai dari luar daerah.
Selain itu, Gapoktan Tiga Serangkai juga telah berhasil mengembangkan pupuk organik cair hayati "Bala Panggul" dalam meningkatkan panen cabai dan tanaman hortikultura lainnya.
"Ini patut dicontoh, apalagi pupuk cair yang dihasilkan gapoktan ini telah memiliki izin LIPI," ujarnya.
Ia berharap masyarakat Bangka Belitung dapat mengikuti apa yang telah dilakukan masyarakat di Desa Labuh Air Pandan tersebut, yakni menanam cabai kecil di lahan pertaniannya dengan sistem tumpang sari.
"Hasil panen cabainya banyak dan buahnya juga bagus," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel, Juaidi mengatakan pemerintah provinsi terus mendorong petani untuk mengembangkan pertanian dengan tumpang sari.
"Kita telah menyalurkan bantuan bibit, pupuk dan pembinaan kepada petani dalam mengembangkan usaha pertaniannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami mengapresiasi petani menanam cabai rawit dengan sistem tumpang sari dengan kelapa sawit," kata Erzaldi Rosman Djohan usai memanen cabai rawit di Desa Labuh Air Pandan, Bangka, Jumat.
Ia mengatakan pengembangan tanaman cabai di perkebunan kelapa sawit oleh Gapoktan Tiga Serangkai Desa Labuh Air Pandan, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka dapat dijadikan contoh bagi petani lainnya, karena tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga petani, tetapi juga mengurangi pasokan cabai dari luar daerah.
Selain itu, Gapoktan Tiga Serangkai juga telah berhasil mengembangkan pupuk organik cair hayati "Bala Panggul" dalam meningkatkan panen cabai dan tanaman hortikultura lainnya.
"Ini patut dicontoh, apalagi pupuk cair yang dihasilkan gapoktan ini telah memiliki izin LIPI," ujarnya.
Ia berharap masyarakat Bangka Belitung dapat mengikuti apa yang telah dilakukan masyarakat di Desa Labuh Air Pandan tersebut, yakni menanam cabai kecil di lahan pertaniannya dengan sistem tumpang sari.
"Hasil panen cabainya banyak dan buahnya juga bagus," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel, Juaidi mengatakan pemerintah provinsi terus mendorong petani untuk mengembangkan pertanian dengan tumpang sari.
"Kita telah menyalurkan bantuan bibit, pupuk dan pembinaan kepada petani dalam mengembangkan usaha pertaniannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019