DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta masyarakat menjaga habitat dan spesies hewan di hutan mangrove Desa Kurau Barat.

"Terdapat puluhan spesies hewan melata dan terbang yang hidup dan berkembang biak di hutan mangrove Desa Kurau Barat, maka kami minta masyarakat bisa menjaganya dengan tidak melakukan perburuan dan merusak habitatnya," kata Wakil Ketua DPRD Bangka Tengah, Batianus di Koba, Selasa.

Hal itu dikemukakannya menyikapi kasus penyitaan sejumlah hewan langka jenis burung di kantor Bea Cukai Pangkalbalam, Pangkalpinang yang akan dijual ke luar daerah.

"Dikhawatirkan hewan tersebut berasal dari hutan satwa yang ada di Babel, termasuk hutan mangrove Kurau Barat maka itu harus diawasi dan dijaga dengan baik," ujarnya.

Ia menjelaskan, hutan Mangrove Desa Kurau Barat dengan luas sekitar 300 hektare tersebut satu dari kawasan hutan yang menjadi habitat atau tempat berkembang biak berbagai jenis hewan.

"Kami mengimbau masyarakat sekitar dapat menjaga dan mengawasi habitat mangrove tersebut, jangan sampai menjadi tempat perburuan hewan bagi masyarakat dari luar daerah," ujarnya.

Ia juga meminta instansi terkait melakukan inventarisasi terhadap spesies hewan yang ada di Desa Kurau Barat sebagai upaya menjaga kelestariannya.

"Lakukan pendataan dan inventarisasi sejumlah jenis hewan baik yang terbang maupun melata di hutan mangrove tersebut," ujarnya. 
 

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019