Muntok (Antara Babel) - Bupati Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Zuhri M Syazali kecewa dengan sikap PT Wilmar Nabati Indonesia yang urung berinvestasi di daerah itu.

"Padahal lahan yang dibutuhkan untuk membangun pabrik sudah tersedia sejak tiga tahun lalu," kata Bupati Zuhri di Muntok, Rabu..

Sekitar tiga tahun lalu, lanjutnya, perusahaan tersebut sudah memiliki lahan sesuai yang dibutuhkan, bahkan sempat melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan pabrik, namun sampai saat itu tidak terealisasi.

Ia mengatakan, pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak menyikapi ketidakseriusan PT Wilmar, karena pemkab belum memiliki aturan yang bisa digunakan sebagai payung hukum pemberian sanksi kepada manajemen perusahaan tersebut.

"Kami berharap kejadian ini bisa memberikan pelajaran berharga dan ke depan tidak terulang sehingga tidak menimbulkan kekecewaan banyak pihak," katanya.

Meskipun demikian, kata dia, pada lahan yang sudah disediakan di lokasi itu tetap tidak bisa dibangun bangunan selain untuk industri karena sejak awal izin yang dikeluarkan adalah izin untuk usaha industri.

"PT Wilmar bisa memindahtangankan lahan tersebut, namun harus untuk pengembangan industri karena izinnya demikian," kata dia.

Hal ini dikatakan Bupati terkait masih macetnya investasi bidang industri skala besar di daerah itu, padahal pada awalnya pemkab sudah berjuang membantu dalam proses pembebasan lahan yang dibutuhkan.

Untuk mengatisipasi agar permasalahan seperti itu tidak terulang, diharapkan ke depan legislatif semakin mengeratkan kerja sama dengan pemkab setempat menerbitkan peraturan daerah (Perda) yang bisa mengikat investor.

"Kami berharap legislatif lebih produktif dan responsif terhadap kebutuhan daerah sehingga perkembangan pembangunan bisa lebih cepat," katanya.

PT Wilmar Nabati Indonesia adalah perusahaan besar yang rencananya akan membangun tangki timbun sawit dan telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut sekitar tiga tahun lalu.

Rencana pembangunan industri di daerah itu merupakan langkah yang diambil perusahaan seiring meningkatnya permintaan minyak sawit baik dari dalam maupun luar negeri.

Pada saat itu Bupati mengharapkan adanya kerjasama antara investor dan masyarakat, karena dengan adanya kerja sama yang baik  akan terbentuk eksistensi usaha perkebunan kelapa sawit sehingga akan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, pemerintah dan investor.

Jika investasi tersebut berjalan, menurutnya tentu akan membawa dampak positif, seperti meningkatkan pendapatan daerah, memacu pertumbuhan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja yang dapat mengurangi pengangguran dan lainnya.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014