Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo menyebutkan periode Juli 2019 merupakan bulan terpanas dalam sejarah selama 100 tahun terakhir, akibat pemanasan global.

"Musim kemarau Juli tahun ini merupakan bulan terpanas sepanjang sejarah, ini artinya kita memasuki perubahan iklim yang cukup ekstrim," kata Doni Monardo di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan salah satu upaya untuk mengurangi panasnya temperatur bumi ini adalah dengan menjaganya dengan vegetasi dan menanam berbagai tanaman.

"Semua instansi pemerintah daerah dan elemen masyarakat harus menjaga dan menanam berbagai tanaman endemik lahan-lahan kosong," ujarnya.

Minsalnya, penanaman tanaman endemik di Pulau Bangka dan Belitung di lahan-lahan kritis dapat mengurangi pemanasan global di negeri laskar pelangi ini.

"Pulau Bangka dan Belitung memiliki keindahan alam eskotik dan tempat yang sangat menarik, bahkan Belitung menjadi populer karena flim laskar pelangi," katanya.

Oleh karena itu, mari kita jaga keindahan alam dengan tidak membakar hutan dan lahan serta melakukan penebangan liar yang merusak lingkungan ini.

"Kedepan wisatawan berwisata bukan karena ingin menginap di hotel berbintang, tetapi ingin menikmati keindahan alamnya," ujarnya.

Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga flora dan fauna, agar kelestarian alam ini terjaga dengan baik.

"Ini butuh komitmen kita bersama dan tidak bisa pemerintah bekerja sendiri untuk menjaga alam ini. Butuh dunia industri, usaha, pemeritah, relawan, budayawan, pemuka agama dan media massa untuk menjaga alam ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019