Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI) menggelar simulasi penanggulangan bencana di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan diikuti 22 orang peserta dari dinas yang berkaitan dengan kebencanaan serta media lokal.
"BPBD Babel sebagai mitra BNPB RI dalam penanganan kebencanaan berperan penting dalam kegiatan tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Rabu.
Kegiatan simulasi dibuka langsung oleh Bagus Tjahjono selaku widya iswara utama BNPB RI. Dalam sambutannya Ia menyampaikan merasa senang dan berterima kasih kepada BNPB RI karena memilih Bangka Belitung untuk menggelar acara simulasi ini, mengingat dalam kondisi terakhir banyak terjadi bencana di Indonesia di antaranya bencana alam dan non alam (Covid-19).
"Babel adalah daerah berpotensi banjir dan tidak bisa di prediksi oleh orang awam sehingga perlu pelaksanaan penanganan yang tanggap dan komplit untuk mengetahui dengan cepat potensi dan ancaman di lingkungan tempat tinggal kita terutama wilayah yang berpotensi tinggi," kata Mikron.
Selain itu perlu di bangun sistem mitigasi berbasis masyarakat karena semua tak lepas dari peran masyarakat itu sendiri sehingga harus dibangun kesadaran untuk tanggap akan potensi-potensi bencana dari daerah sekitar.
"Di Babel sangat kurang tanggap untuk menanggapi potensi bencana, untuk itu utuh dibangun sistem mitigasi yang berbasis pada masyarakat, harus ada sosialisasi dan pendekatan lebih intensif saat ini," ujarnya.