Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melihat minat masyarakat mengelola kawasan konservasi terus meningkat.

"Antusias masyarakat ini terlihat dari satu diantaranya adalah kelompok konservasi Biota Laut Bersampan Kurau, Bangka Tengah," kata Kasi Konservasi dan rehabilitasi Ekosistem  Pesisir dan Laut DKP Babel, Wawan Ridwan di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan, DKP sangat mengapresiasi kelompok Bersampan Kurau yang berinisitaif mengajukan izin pengelolaan untuk kawasan konservasi. Usulan inisiatif calon kawasan konservasi perairan  ini diajukan oleh orang perseorangan, lembaga penelitian, lembaga pemerintah ataupun kelompok masyarakat.

"Inisiatif untuk kawasan konservasi boleh diajukan tetapi dengan syarat wilayah yang hendak dijadikan kawasan konservasi dilengkapi dengan kajian awal yang memuat justifikasi mengenai penting atau urgensinya suatu lokasi untuk ditetapkan menjadi kawasan konservasi," ujarnya.

Ia juga menyebutkan, berdasarkan PP Nomor 32 Tahun 2019, tentang Rencana Tata Ruang Laut untuk kawasan konservasi ditetapkan paling sedikit sepuluh persen dari luas wilayah perairan. 

"Semakin banyak kelompok masyarakat yang menginisiasi lokasi untuk dijadikan kawasan konservasi tentu semakin baik, karena pada PP Nomor 32 tahun 2019,  di Pasal 36 secara jelas tertulis kawasan konservasi setidaknya sepuluh persen wilayah perairan," ujarnya.

DKP Babel melalui Bidang Pengelolaan Ruang Laut siap memfasilitasi setiap pengajuan calon kawasan konservasi perairan  yang diajukan masyarakat.

"Kami siap membantu fasilitasi asal  persyaratan seperti kajian lokasi,  koordinat  lokasi yang dikelola, sarana dan prasarana serta model pengembangan dapat dilengkapi," ujarnya.

Kepala Desa Kurau, Jasila menerangkan, Kelompok konservasi  Biota Laut Bersampan Kurau meminta izin pengelolaan pelestarian dan perlindungan biota laut berbasis wisata bahari di perairan sekitar Pulau Pebuar, Pulau Gusong dan Pulau Ketawai.

"Ada empat titik lokasi disekitar perairan Kurau yang berpotensi dimanfaatkan untuk kawasan konservasi berbasis wisata bahari, dimana kawasan tersebut memiliki terumbu karang yang masih baik, beraneka ragam ikan hias dan biota laut  seperti seperti kerang kima dan alur migrasi ikan dugong," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019