Kepolisian resor Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar kegiatan Resonansi Kebangsaan dan Keberagaman tentang paham radikal terhadap keutuhan NKRI.

Kapolres Bangka, AKBP Aris Sulistyono di Sungailiat, Rabu melalui pesan yang diterima ANTARA, menyampaikan kegiatan tersebut bertujuan guna mencegah masuknya paham radikalisme di lingkungan Polri serta cara memerangi paham radikal.

Kapolres mengajak seluruh peserta kegiatan, untuk berkomitmen menjaga kedualatan NKRI dan kompak melawan paham radikal yang masuk di negara kesatuan Indonesia.

"Mari kita bersama-sama menyelamatkan NKRI dari semua ancaman yang dapat merusak persatuan dan kesatuan seperti paham radikal dan terorisme," katanya.
 
 
Kegiatan Resonasi kebangsaan dan keberagaman diikuti,  Bangka, KH. Ja'far Shidiq, PJU Polres Bangka, Ketua MUI Kab. Bangka, Kapolsek Jajaran, Kominfo Kab. Bangka, Ketua Cabang Bhayangkari Kab. Bangka, Polwan Polres Bangka, Bhayangkari Cab. Bangka, dan PNS Polres Bangka.

Sementara  KH. Ja'far Shidiq dalam tausiahnya menyampaikan tentang bahaya paham radikalisme dan ciri-ciri radikalisme yang mengajarkan Kekerasan.

Ajaran kekerasan paham radikal tidak dibenarkan oleh semua agama, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah baku dan harus dijiwai oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Mari kita pelajari lagi Idiologi negara kita guna mencegah Paham-paham Radikal masuk di NKRI," kata KH. Ja'far Shidiq.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres Bangka juga menanyangkan video kekejaman radikalisme Isis untuk diketahui para audiens atau peserta kegiatan itu.

Akhir dari kegiatan Resonansi Kebangsaan dan Keberagaman tentang Paham Radikal terhadap keutuhan NKRI dilakukannya "Deklarasi menolak paham radikalisme/ terorisme"  yang dituangkan dalam penandatanganan oleh seluruh Bhayangkari, Polwan dan PNS pada Polri. 

Kegiatan Berjalan dengan Aman dan kondusif memberikan point-point penting untuk di perhatikan demi untuhnya NKRI.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019