Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempelajari teknologi produksi embrio sapi dan pengembangan ternak sapi agar mampu memenuhi kebutuhan daerah.

Upaya untuk mendapatkan teknologi itu dilakukan dengan mengunjungi Balai Embrio Ternak yang berlokasi di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jumat.

Di hadapan pimpinan dan pengelola Balai Embrio Ternak Cipelang, Wabup Bangka Sahbuddin mengatakan, kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mencari informasi dan mengunjungi langsung pengembangan teknologi peternakan sapi, khususnya dalam penyediaan bibit berkualitas yang dikembangkan di tempat itu.

Saat ini, pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian. Sub sektor itu memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan ketahanan, termasuk dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Faktor itu terwujud melalui terpenuhinya kebutuhan protein hewani yang bisa didapatkan dari ternak sapi potong.

Wagub menjelaskan, dalam perkembangan belakangan ini, masyarakat Kabupaten Bangka mulai menggemari kegiatan beternak sapi, terutama jika dikaitkan dengan potensi perkebunan sawit yang ada.

Selama ini, Pemkab Bangka telah memiliki konsep "Siskasi" atau sistem yang mengintegrasikan produksi kelapa sawit dengan pengembangan sapi.

Program yang telah dijalankan sejak tahun 2015 itu telah menghasilkan manfaat yang signifikan dengan peningkatan populasi sapi hingga 43 persen.

Namun pihaknya mengakui jika sub sektor peternakan di Bangka masih dalam tahap pertumbuhan dan para peternak juga masih dalam tahap pembelajaran.

Karena itu, populasi ternak di Bangka masih belum mampu memenuhi kebutuhan lokal sehingga selalu diambil kebijakan untuk mendatangkan ternak dari daerah lain.

Wabup menambahkan, Bangka menjadi salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi lokasi program khusus sapi indukan wajib bunting.

Peluang untuk mewujudkan harapan itu cukup terbuka dengan keberadaan potensi hijauan alami dan keberadaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bangka.

Di sisi lain, pengembangan subsektor peternakan juga bermanfaat dalam produksi perkebunan sawit karena kotoran dari sapi yang diternak dapat digunakan untuk perbaikan lahan perkebunan, terutama lahan eks tambang.

"Bahan pupuk organik dari kotoran sapi itu dapat digunakan untuk tanaman pertanian dan perkebunan," katanya.
Wakil Bupati Bangka, Syahbudin didampingi sejumlah pejabat mengunjungi Balai Embrio Ternak yang berlokasi di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk (babel.antaranews.com/kasmono)


Karena itu, pihaknya mengharapkan kunjungan ke Balai Embrio Ternak Cipelang itu dapat menjadi awal yang baik dalam penyediaan lahan dan hijauan alam di Bangka.

Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor Oloan Parlindungan Lubis mengaku siap membantu Pemkab Bangka, termasuk dalam transfer embrio dan teknologi pengembangan sapi.

"Kami siap untuk turun ke Bangka. Karena sudah kenal, mungkin tahun depan bisa kerja sama," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019