Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membutuhkan sebanyak 10.000 dosis vaksin Lumpy Skin Disease (LSD), guna mencegah penularan dan penyebaran virus LSD di daerah itu.
"Saat ini stok vaksin LSD yang ada terbatas untuk menangani penularan LSD di Bangka Tengah dan Pangkalpinang," kata Koordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Correy Wahyu Adi S di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan dalam mencegah penularan dan penyebaran virus LSD pada ternak ini, Pemprov Kepulauan Babel telah mengajukan 10.000 dosis vaksin LSD ke Kementerian Pertanian.
"Kami berharap permintaan vaksin ini segera disetujui Kementan, karena stok vaksin LSD yang ada di Dinas Pertanian Babel saat ini hanya 200 vaksin saja dan tidak mencukupi untuk menangani virus LSD ini," ujarnya.
Ia menyatakan saat ini telah ditemukan 43 ekor sapi terjangkit LSD di Kabupaten Bangka Tengah dan Kota Pangkalpinang, sehingga diperlukan penanganan yang cepat dan tepat mengingat penularan dan penyebaran virus ini sangat cepat.
Baca juga: Babel temukan 43 sapi terjangkit LSD
"LSD bisa mengancam program pengembangan peternakan sapi, kambing dan kerbau pemerintah, karena virus ini bisa menyebabkan kematian dan kemandulan pada ternak," katanya.
Ia mengimbau petani untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan jika ada kondisi sapi yang terlihat sakit dengan munculnya bentol-bentol harus segera dipisahkan, karena LSD bisa menular lewat ludah, liur, dan sentuhan langsung antar sapi.
"Jadi selain disemprot untuk membunuh virus dengan disinfektan di wilayah kandang, juga diperhatikan kebersihan kadang dan penyemprotan serangga, agar sapi tidak mudah terserang virus ini," demikian Correy Wahyu Adi S.